Selamatkan Nyawa Pria Tertabrak Perahu, Dokter Berbikini Ini Viral

Sabtu, 01 Agustus 2020 - 07:13 WIB
loading...
Selamatkan Nyawa Pria Tertabrak Perahu, Dokter Berbikini Ini Viral
Aksi dokter Candice Myhre asal Hawaii menyelamatkan pria yang tertabrak perahu dipuji para pengguna media sosial. Foto/Instagram/@drcandysurfvival
A A A
HONOLULU - Seorang dokter perempuan di Hawaii yang memprotes seksisme dalam dunia medis menjadi viral di media sosial setelah dia menyelamatkan nyawa pria yang ditabrak perahu di lautan. Dokter itu beraksi dengan bikini ketika menolong korban di lautan.

Aksi dokter bernama Candice Myhre ini viral setelah dia sengaja memajang serangkaian gambar bergeraknya ketika menyelamatkan korban dengan membubuhkan tanda pagar #MedBikini .

Tanda pagar itu menjadi kampanye para pekerja medis yang memprotes studi kontroversial yang menyebut aksi pamer berbusana minim para tenaga medis di media sosial memengaruhi psikologis pasien.

Studi yang diterbitkan di Journal of Vascular Surgery edisi Agustus 2020 mengklaim bahwa pakaian yang tidak pantas—termasuk bikini dan pakaian mewah—adalah konten yang berpotensi tidak profesional yang tidak boleh dibagikan di media sosial oleh mereka yang bekerja di bidang kedokteran.

Gerakan #MedBikini dokter Candice Myhre asal Hawaii menjawab studi kontroversial tersebut. Myhre menunjukkan aksi dirinya menyelamatkan seorang perenang yang ditabrak oleh sebuah perahu di tengah lautan ketika dia sedang berselancar di dekatnya.

Dia menjelaskan dalam pos dramatisnya bahwa dia telah menyeret pria itu ke darat di papan selancar dan bahwa dia telah mengobati luka korban yang mengerikan sebelum menstabilkannya dalam satu jam dan menerbangkannya dengan helikopter ke rumah sakit setempat.

“Saya seorang Dokter Pengobatan Darurat berdiri dalam solidaritas dengan ahli bedah vaskular perempuan hari ini. Newsflash: Dokter perempuan dapat memakai apapun yang mereka ingin," tulis dia dalam postingnya di media sosial.

“Dokter perempuan, perawat, NP/PA, semua profesional medis—kita bisa memakai bikini, gaun, atau kita bisa memakai scrub. Ini tidak mengubah seberapa baik kita menjadi penyedia layanan kesehatan," lanjut dia, seperti dikutip news.com.au, Sabtu (1/8/2020).

"Kita bisa mengenakan apapun yang kita inginkan di waktu luang kita, dan masih menyelamatkan hidup Anda," imbuh dia.

Dia menjelaskan bahwa seksisme dalam kedokteran masih hidup."Tetapi petugas medis perempuan tidak akan membiarkan itu menghentikan kita," paparnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2021 seconds (0.1#10.140)