Elon Musk Ancam Gugat Kelompok Lobi Yahudi, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Miliarder Elon Musk meningkatkan perselisihannya dengan Liga Anti-Pencemaran Nama Baik (ADL). Dia menyatakan kemungkinan menuntut kelompok hak-hak sipil Yahudi itu karena mencoba menghancurkan platform media sosial X (sebelumnya Twitter) miliknya dengan klaim palsu anti-Semitisme.
“Untuk membersihkan nama platform kami dalam masalah anti-Semitisme, sepertinya kami tidak punya pilihan selain mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Liga Anti-Pencemaran Nama Baik,” ujar Musk pada Senin di postingan X. “Oh, ironisnya,” papar dia.
CEO Tesla dan SpaceX itu membeli Twitter tahun lalu seharga USD44 miliar dan kemudian menamainya X. Dia menyalahkan ADL atas penurunan pendapatan iklan sebesar 60%.
Dia mengatakan ADL telah menekan pengiklan untuk tidak menggunakan platform tersebut dengan secara salah mengasosiasikan X dan pemilik barunya dengan anti-Semitisme. “Mereka hampir berhasil membunuh X/Twitter,” ujar dia.
Komentar terbaru Musk muncul dua hari setelah dia menyarankan agar dia melakukan survei terhadap pengguna X tentang apakah akan melarang ADL dari platformnya.
Dia mengunggah gagasan tersebut sebagai tanggapan terhadap pesan dari aktivis konservatif Belanda Eva Vlaardingerbroek, yang menyatakan, “Masyarakat sudah muak dengan melabeli segala sesuatu yang tidak kita sukai sebagai sesuatu yang penuh kebencian/rasis/berbahaya/sayap kanan.”
Dia menambahkan masyarakat tidak lagi takut dengan taktik intimidasi ADL, dengan menyatakan, “Label Anda telah kehilangan kekuatannya.”
Kampanye media sosial untuk melarang ADL dimulai setelah pemimpin kelompok tersebut, Jonathan Greenblatt, pekan lalu bertemu dengan CEO X Linda Yaccarino untuk membahas “perkataan kebencian yang merajalela” di platform tersebut.
ADL menuduh X gagal menegakkan kebijakan moderasi kontennya sejak Musk mengambil alih.
“Untuk membersihkan nama platform kami dalam masalah anti-Semitisme, sepertinya kami tidak punya pilihan selain mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap Liga Anti-Pencemaran Nama Baik,” ujar Musk pada Senin di postingan X. “Oh, ironisnya,” papar dia.
CEO Tesla dan SpaceX itu membeli Twitter tahun lalu seharga USD44 miliar dan kemudian menamainya X. Dia menyalahkan ADL atas penurunan pendapatan iklan sebesar 60%.
Dia mengatakan ADL telah menekan pengiklan untuk tidak menggunakan platform tersebut dengan secara salah mengasosiasikan X dan pemilik barunya dengan anti-Semitisme. “Mereka hampir berhasil membunuh X/Twitter,” ujar dia.
Komentar terbaru Musk muncul dua hari setelah dia menyarankan agar dia melakukan survei terhadap pengguna X tentang apakah akan melarang ADL dari platformnya.
Dia mengunggah gagasan tersebut sebagai tanggapan terhadap pesan dari aktivis konservatif Belanda Eva Vlaardingerbroek, yang menyatakan, “Masyarakat sudah muak dengan melabeli segala sesuatu yang tidak kita sukai sebagai sesuatu yang penuh kebencian/rasis/berbahaya/sayap kanan.”
Dia menambahkan masyarakat tidak lagi takut dengan taktik intimidasi ADL, dengan menyatakan, “Label Anda telah kehilangan kekuatannya.”
Kampanye media sosial untuk melarang ADL dimulai setelah pemimpin kelompok tersebut, Jonathan Greenblatt, pekan lalu bertemu dengan CEO X Linda Yaccarino untuk membahas “perkataan kebencian yang merajalela” di platform tersebut.
ADL menuduh X gagal menegakkan kebijakan moderasi kontennya sejak Musk mengambil alih.