Terbongkar, Jaringan Perdagangan Manusia Paksa Warga Kuba Berperang untuk Rusia

Selasa, 05 September 2023 - 23:17 WIB
loading...
Terbongkar, Jaringan Perdagangan Manusia Paksa Warga Kuba Berperang untuk Rusia
Kuba bongkar jaringan perdagangan manusia, paksa warga berperang untuk Rusia di Ukraina. Foto/Ilustrasi
A A A
HAVANA - Kuba berhasil membongkar jaringan perdagangan manusia yang memaksa warganya berperang untuk Rusia dalam perang di Ukraina . Hal itu diungkapkan Kementerian Luar Negeri Kuba, seraya menambahkan bahwa pihak berwenang Kuba berupaya untuk "menetralisir dan membongkar" jaringan tersebut.

Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Kuba pada Senin malam itu memberikan sedikit rincian, namun mencatat bahwa jaringan perdagangan manusia beroperasi di negara kepulauan Karibia itu, ribuan mil dari Moskow, dan di Rusia.

“Kementerian Dalam Negeri sedang berupaya untuk menetralisir dan membongkar jaringan perdagangan manusia yang beroperasi dari Rusia untuk memasukkan warga Kuba yang tinggal di sana, dan bahkan beberapa dari Kuba, ke dalam pasukan militer yang berpartisipasi dalam operasi perang di Ukraina,” bunyi pernyataan pemerintah Kuba seperti dikutip dari Reuters, Selasa (5/9/2023).

Rusia tahun lalu mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjatanya lebih dari 30% menjadi 1,5 juta personel tempur, sebuah tujuan mulia yang menjadi lebih sulit karena banyaknya korban jiwa yang tidak diungkapkan dalam perang tersebut.



Pada akhir Mei, surat kabar Rusia di kota Ryazan melaporkan bahwa beberapa warga Kuba telah menandatangani kontrak dengan angkatan bersenjata Rusia dan telah dikirim ke Ukraina dengan imbalan kewarganegaraan Rusia.

Belum jelas apakah pernyataan Kementerian Luar Negeri Kuba ada hubungannya dengan laporan Ryazan.

Rusia, yang memiliki hubungan politik kuat dengan Kuba yang dikuasai komunis, telah lama menjadi tujuan penting bagi para migran Kuba yang ingin melarikan diri dari stagnasi ekonomi di dalam negeri.

Menteri Pertahanan Kuba dan Rusia awal tahun ini membahas pengembangan proyek “militer teknis” bersama pada pertemuan di Moskow. Namun pemerintahan Presiden Kuba Miguel Diaz-Canel membantah terlibat dalam konflik Ukraina.

“Kuba bukan bagian dari perang di Ukraina,” kata Kementerian Luar Negeri pada Senin malam.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1429 seconds (0.1#10.140)