Mantan Wakil PM Singapura Terpilih Jadi Presiden Negeri Singa

Sabtu, 02 September 2023 - 07:35 WIB
loading...
Mantan Wakil PM Singapura...
Tharman Shanmugaratnam terpilih menjadi presiden Singapura. Foto/The Indian Express
A A A
SINGAPURA - Tharman Shanmugaratnam, mantan wakil perdana menteri Singapura , terpilih menjadi presiden seremonial, menurut hasil resmi, dalam pemilu yang dipandang sebagai barometer sentimen publik terhadap partai yang berkuasa di tengah tantangan ekonomi.

Departemen Pemilihan Umum pada hari Jumat menyatakan ekonom berusia 66 tahun itu sebagai pemenang atas dua kandidat pesaingnya setelah memperoleh 70,4 persen suara.

“Saya menyatakan Tuan Tharman Shanmugaratnam sebagai kandidat yang terpilih sebagai presiden Singapura,” kata petugas pemilu Singapura, Tan Meng Dui, seperti disitir dari Al Jazeera, Sabtu (2/9/2023).



Shanmugaratnam, yang sudah lama menjadi pemimpin Partai Aksi Rakyat (PAP), mengundurkan diri dari pemerintahan dan partai tersebut menjelang pemilihan presiden pertama dalam lebih dari satu dekade.

“Saya yakin ini adalah mosi percaya di Singapura. Ini adalah sebuah optimisme untuk masa depan di mana kita bisa maju bersama,” kata Shanmugaratnam dalam pidatonya sebelum hasil pemilu diumumkan.

Meskipun jabatan kepresidenan sebagian besar merupakan jabatan seremonial dan non-partisan berdasarkan konstitusi, garis politik sudah ditentukan menjelang pemilu hari Jumat untuk menggantikan petahana Halimah Yacob, yang mencalonkan diri untuk masa jabatan enam tahun pada tahun 2017 tanpa ada lawan.



Pemerintahan negara kota ini dijalankan oleh perdana menteri, saat ini Lee Hsien Loong dari PAP, sebuah partai yang terus memerintah Singapura sejak tahun 1959.

Para analis mengatakan kemenangan telak bagi kandidat yang dianggap paling dekat dengan partai berkuasa adalah tanda bahwa masyarakat Singapura secara umum masih mempercayai Partai Aksi Rakyat (PAP) yang berkuasa.

“Ini menunjukkan PAP masih menjadi merek terpercaya, selama calon yang diusung kredibel. Tharman sangat kredibel,” kata ilmuwan politik Walid Jumblatt Abdullah dari Nanyang Technological University.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2228 seconds (0.1#10.140)