5 Alasan Latihan Perang Combat Brotherhood-2023 Memaksa NATO Siaga Penuh

Sabtu, 02 September 2023 - 03:05 WIB
loading...
A A A
“Kami sudah mengirimkan undangannya. Sejauh ini belum ada tanggapan. Latihan dimulai pada 1 September. Masih ada waktu sampai 6 September... Silakan datang. Kami siap menunjukkan keterbukaan kami,” kata Viktor Khrenin yang dikutip oleh lembaga BelTA, sambil mengangguk kepada para pejabat Polandia.
Prajurit pasukan khusus CIS selama pembentukan pada pelatihan Organisasi Perjanjian

4. Latihan Menginvasi Negara NATO

5 Alasan Latihan Perang Combat Brotherhood-2023 Memaksa NATO Siaga Penuh

Foto/Sputnik

Tujuan utama latihan Combat Brotherhood 2023 adalah untuk meningkatkan koordinasi dan koherensi kerja badan komando dan kendali dalam mempersiapkan dan melaksanakan operasi gabungan.

Selain itu, latihan ini bertujuan untuk mengasah keterampilan praktis dan kemampuan para komandan dalam memimpin unit dan subunit militer selama pertempuran dan operasi khusus. Tugas yang sangat penting dari latihan ini adalah mengembangkan kualitas moral dan tempur yang tinggi, ketahanan psikologis, dan fisik

"Combat Brotherhood 2023 adalah latihan yang direncanakan," kata Sekretaris Negara Dewan Keamanan Belarus Alexander Volfovich. Dia menambahkan bahwa baik Minsk dan mitra Belarusia di CSTO, tidak seperti negara-negara Barat, selalu melakukan latihan semacam itu dalam format terbuka, dengan mengikuti pada doktrin militer defensif.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov mengungkapkan Rusia tidak melihat Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO) sebagai musuh NATO dan ingin blok Eurasia fokus melindungi negara-negara anggotanya.

“Saya tidak berpikir bahwa kita harus membentuk kembali CSTO menjadi sebuah blok yang menentang siapa pun. CSTO telah berkembang berdasarkan kepentingan keamanan negara-negara anggotanya. CSTO tidak mencari peran utama di benua Eurasia,” kata Lavrov .

5. CSTO Tetap Jadi Ancaman NATO

5 Alasan Latihan Perang Combat Brotherhood-2023 Memaksa NATO Siaga Penuh

Foto/Sputnik

Presiden Belarusia, Alexander Lukashenko, mengecam negara-negara NATO karena terlibat dalam latihan provokatif di dekat perbatasan negaranya, yang mereka benarkan dengan dugaan “ancaman” yang berasal dari Belarusia

“Negara-negara NATO terus-menerus mempromosikan kebijakan ekspansi mereka, membangun kehadiran militer di sekitar Belarus, terus-menerus melakukan latihan provokatif di perbatasan kami,” kantor berita BelTA mengutip pernyataan presiden pada pertemuan Dewan Keamanan negara tersebut.

Lukashenko mengatakan bahwa, “para pemimpin Polandia dan negara-negara Baltik menuduh Belarusia memiliki niat agresif yang bersifat mitos,” padahal sebenarnya merekalah yang “meningkatkan anggaran militer, menarik formasi militer besar ke perbatasan kita.”

Pemimpin Belarusia menekankan bahwa, "baik di Polandia, Lituania, maupun negara-negara Baltik lainnya tidak boleh ada satu pun prajurit asing." Hanya dalam hal ini, tambahnya, negara-negara tersebut dapat membuat klaim tentang kehadiran personel militer dari negara lain di wilayah Belarus.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1436 seconds (0.1#10.140)