Ironi Arab Saudi: Pembela Ulama Dihukum Mati, Rapper Ejek Nabi Diberi Panggung Konser
loading...
A
A
A
"Sementara itu, Iggy Azalea melakukan konser di Riyadh di mana dia mengejek Allah dan Nabi-Nya di depan ribuan orang,” lanjut penggun akun tersebut.
“Dan tidak, tidak ada yang mengatakan Iggy Azalea harus dihukum mati, intinya hal itu menunjukkan prioritas seorang penguasa ketika dia menganggap seseorang yang mengejeknya adalah kejahatan yang lebih berat daripada penistaan.”
Pengguna akun @muslimdaily_ bahkan mencap Azalea sebagai "pelacur" dan "bintang porno OnlyFans". Dia berpendapat bahwa lirik lagunya merupakan pelanggaran berat terhadap norma-norma Islam dan budaya Arab Saudi.
Arab Saudi telah lama dipandang sebagai kerajaan konservatif sekaligus penjaga situs paling suci dalam Islam, yakni Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah.
Selama beberapa dekade sebuah komite bernama "Commanding Right and Prohibiting Wrong", mempunyai mandat untuk membatasi kesembronoan dan memantau moralitas, tidak hanya di ruang publik tetapi juga dalam kehidupan pribadi. Karena warisan inilah pertunjukan tersebut menjadi bahan perdebatan.
Konser Iggy Azalea juga dikritik karena pilihan pakaian sang rapper yang kontroversial. Setelah lagunya dimulai, celananya robek di sekitar pahanya karena kerusakan lemari pakaian, yang membuat penonton bereaksi dengan ejekan yang keras.
Seorang anggota staf produksi segera naik ke panggung untuk memberi Azalea selimut untuk menutupi kakinya. Namun, dia terlihat keluar dari panggung tak lama setelah diperintahkan untuk berganti pakaian.
Melalui media sosial X, Azalea mengungkapkan bahwa meskipun dia mengganti pakaiannya, pihak berwenang Arab Saudi menghentikan konser karena liriknya, yang menurutnya “terlalu berlebihan”.
Pengguna media sosial dengan cepat mengkritik tidak hanya penyelenggara konser, tapi juga mereka yang hadir.
Seorang pengguna akun @Djoadile1 menulis: “Ini adalah kekufuran, kesyirikan terang-terangan yang diucapkan di atas panggung, dan umat Islam mengulanginya di depan penonton”.
“Dan tidak, tidak ada yang mengatakan Iggy Azalea harus dihukum mati, intinya hal itu menunjukkan prioritas seorang penguasa ketika dia menganggap seseorang yang mengejeknya adalah kejahatan yang lebih berat daripada penistaan.”
Pengguna akun @muslimdaily_ bahkan mencap Azalea sebagai "pelacur" dan "bintang porno OnlyFans". Dia berpendapat bahwa lirik lagunya merupakan pelanggaran berat terhadap norma-norma Islam dan budaya Arab Saudi.
Arab Saudi telah lama dipandang sebagai kerajaan konservatif sekaligus penjaga situs paling suci dalam Islam, yakni Kakbah di Masjidil Haram, Makkah, dan Masjid Nabawi di Madinah.
Selama beberapa dekade sebuah komite bernama "Commanding Right and Prohibiting Wrong", mempunyai mandat untuk membatasi kesembronoan dan memantau moralitas, tidak hanya di ruang publik tetapi juga dalam kehidupan pribadi. Karena warisan inilah pertunjukan tersebut menjadi bahan perdebatan.
Konser Iggy Azalea juga dikritik karena pilihan pakaian sang rapper yang kontroversial. Setelah lagunya dimulai, celananya robek di sekitar pahanya karena kerusakan lemari pakaian, yang membuat penonton bereaksi dengan ejekan yang keras.
Seorang anggota staf produksi segera naik ke panggung untuk memberi Azalea selimut untuk menutupi kakinya. Namun, dia terlihat keluar dari panggung tak lama setelah diperintahkan untuk berganti pakaian.
Melalui media sosial X, Azalea mengungkapkan bahwa meskipun dia mengganti pakaiannya, pihak berwenang Arab Saudi menghentikan konser karena liriknya, yang menurutnya “terlalu berlebihan”.
Pengguna media sosial dengan cepat mengkritik tidak hanya penyelenggara konser, tapi juga mereka yang hadir.
Seorang pengguna akun @Djoadile1 menulis: “Ini adalah kekufuran, kesyirikan terang-terangan yang diucapkan di atas panggung, dan umat Islam mengulanginya di depan penonton”.