Sopir Truk Palestina Tabrak Mati Tentara Israel
loading...
A
A
A
NILIN - Seorang sopir truk Palestina membunuh seorang tentara Israel dengan menabraknya di dekat sebuah pos pemeriksaan yang berbatasan dengan Tepi Barat pada Kamis.
Menurut pejabat militer dan medis Israel, sopir truk itu dikejar pasukan Zionis dan akhirnya ditembak mati.
Insiden ini terjadi beberapa jam setelah warga Palestina melukai empat tentara Israel dalam pengeboman pinggir jalan di Tepi Barat.
Sopir truk, seorang warga Palestina berusia 41 tahun yang memiliki izin untuk bekerja di Israel, menabrak sekelompok tentara Zionis yang sedang tidak bertugas di pos pemeriksaan Maccabim.
Menurut militer Israel, yang dikutip Reuters, Jumat (1/9/2023), serangan tersebut menewaskan satu tentara dan melukai tiga tentara lainnya serta seorang pedagang pinggir jalan.
Pasukan keamanan Zionis kemudian mengejar sopir tersebut hingga ke Tepi Barat, menembaknya di dekat desa Nilin di Palestina.
Kelompok militan Islam Hamas, yang telah meningkatkan serangan di Tepi Barat sebagai tantangan terhadap Israel dan Otoritas Palestina (PA) yang didukung secara internasional, memuji serangan sopir truk tersebut.
Tepi Barat adalah salah satu wilayah di mana warga Palestina menginginkan status negara, sebuah prospek yang dikesampingkan oleh pemerintah sayap kanan Israel, yang mendukung pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.
Sementara itu, masyarakat Palestina terpecah antara PA dan faksi yang didukung Iran seperti Hamas yang menolak hidup berdampingan dengan Israel.
Pada Rabu malam, faksi Jihad Islam Palestina mengatakan pihaknya meledakkan bom pinggir jalan terhadap sekelompok tentara Israel di kota Nablus, Tepi Barat.
Militer mengatakan empat tentara terluka saat mereka mengamankan peziarah Yahudi yang mengunjungi Makam Yusuf yang disebutkan dalam Alkitab.
Petugas medis mengatakan sekitar 30 warga Palestina terluka, satu akibat tembakan tajam, satu lagi akibat peluru karet, dan sisanya akibat gas air mata yang digunakan pasukan Israel di Nablus.
Menurut pejabat militer dan medis Israel, sopir truk itu dikejar pasukan Zionis dan akhirnya ditembak mati.
Insiden ini terjadi beberapa jam setelah warga Palestina melukai empat tentara Israel dalam pengeboman pinggir jalan di Tepi Barat.
Sopir truk, seorang warga Palestina berusia 41 tahun yang memiliki izin untuk bekerja di Israel, menabrak sekelompok tentara Zionis yang sedang tidak bertugas di pos pemeriksaan Maccabim.
Menurut militer Israel, yang dikutip Reuters, Jumat (1/9/2023), serangan tersebut menewaskan satu tentara dan melukai tiga tentara lainnya serta seorang pedagang pinggir jalan.
Pasukan keamanan Zionis kemudian mengejar sopir tersebut hingga ke Tepi Barat, menembaknya di dekat desa Nilin di Palestina.
Kelompok militan Islam Hamas, yang telah meningkatkan serangan di Tepi Barat sebagai tantangan terhadap Israel dan Otoritas Palestina (PA) yang didukung secara internasional, memuji serangan sopir truk tersebut.
Tepi Barat adalah salah satu wilayah di mana warga Palestina menginginkan status negara, sebuah prospek yang dikesampingkan oleh pemerintah sayap kanan Israel, yang mendukung pemukiman Yahudi di wilayah tersebut.
Sementara itu, masyarakat Palestina terpecah antara PA dan faksi yang didukung Iran seperti Hamas yang menolak hidup berdampingan dengan Israel.
Pada Rabu malam, faksi Jihad Islam Palestina mengatakan pihaknya meledakkan bom pinggir jalan terhadap sekelompok tentara Israel di kota Nablus, Tepi Barat.
Militer mengatakan empat tentara terluka saat mereka mengamankan peziarah Yahudi yang mengunjungi Makam Yusuf yang disebutkan dalam Alkitab.
Petugas medis mengatakan sekitar 30 warga Palestina terluka, satu akibat tembakan tajam, satu lagi akibat peluru karet, dan sisanya akibat gas air mata yang digunakan pasukan Israel di Nablus.
(mas)