Negara-negara Musuh Iran, Ada yang Nyaris Perang Terbuka
loading...
A
A
A
JAKARTA - Iran, salah satu negara kekuatan Islam, telah lama bermusuhan dengan Israel dan Amerika Serikat (AS).
Ini bermula dari Revolusi Iran 1979, yang telah mengubah negara tersebut dari monarki menjadi republik Islam.
Revolusi ini dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini ini menggulingkan pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang pro-Barat dan berteman dengan Israel.
Negara-negara Musuh Iran
Revolusi Iran 1979 telah memutuskan hubungan diplomatik antara Iran dan Amerika Serikat.
Revolusi itu juga diwarnai drama penyerbuan gedung kedutaan Amerika di Teheran dan penyanderaan banyak diplomat Amerika.
Beberapa dekade berlalu, permusuhan belum mereda dan terkadang memanas.
Publik Iran, setiap perayaan Hari Revolusi, kerap memekikkan slogan "Matilah Amerika, Matilah Israel".
Ketegangan sempat memuncak ketika AS, melalui serangan drone bersenjata rudal, membunuh Kepala Pasukan Quds IRGC Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Pembunuhan itu nyaris membuat kedua negara beperang secara terbuka. Iran membalas dengan membombardir pangkalan Amerika di Irak, menyebabkan banyak tentara Washington menderita gegar otak.
Ini bermula dari Revolusi Iran 1979, yang telah mengubah negara tersebut dari monarki menjadi republik Islam.
Revolusi ini dipimpin oleh Ayatollah Ruhollah Khomeini ini menggulingkan pemerintahan Shah Mohammad Reza Pahlavi yang pro-Barat dan berteman dengan Israel.
Negara-negara Musuh Iran
1. Amerika Serikat
Revolusi Iran 1979 telah memutuskan hubungan diplomatik antara Iran dan Amerika Serikat.
Revolusi itu juga diwarnai drama penyerbuan gedung kedutaan Amerika di Teheran dan penyanderaan banyak diplomat Amerika.
Beberapa dekade berlalu, permusuhan belum mereda dan terkadang memanas.
Publik Iran, setiap perayaan Hari Revolusi, kerap memekikkan slogan "Matilah Amerika, Matilah Israel".
Ketegangan sempat memuncak ketika AS, melalui serangan drone bersenjata rudal, membunuh Kepala Pasukan Quds IRGC Jenderal Qassem Soleimani di Baghdad pada 3 Januari 2020.
Pembunuhan itu nyaris membuat kedua negara beperang secara terbuka. Iran membalas dengan membombardir pangkalan Amerika di Irak, menyebabkan banyak tentara Washington menderita gegar otak.