Politisi Anti-Islam Wilders Kalah dalam Pemilu Belanda

Kamis, 16 Maret 2017 - 09:57 WIB
Politisi Anti-Islam Wilders Kalah dalam Pemilu Belanda
Politisi Anti-Islam Wilders Kalah dalam Pemilu Belanda
A A A
AMSTERDAM - Politisi anti-Islam Belanda dari Partai Kebebasan (PVV), Geert Wilders, dikalahkan kubu Perdana Menteri Mark Rutte dari Partai Rakyat untuk Kebebasan dan Demokrasi (VVD) dalam pemilu parlemen Belanda. Wilders yang mengakui kekalahannya bersumpah menjadi oposisi pemerintah.

Pemilu Belanda digelar hari Rabu waktu setempat dan hasilnya telah diketahui hari ini (16/3/2017). Partai VVD merebut 31 dari total 150 kursi parlemen.

Sedangkan partai PVV pimpinan Wilders merebut 19 kursi. Partai Kristen Demokrat dan Partai D66 juga meraih 19 kursi parlemen. Sisanya masing-masing: Geert Wilders 'anti-imigrasi Partai Kebebasan (PVV), Partai Kristen Demokrat dan D66. Sisanya direbut partai-partai lain, termasuk Partai Green atau Partai Hijau.

”Hari ini adalah pesta demokrasi,” kata PM Rutte yang memuji rakyat Belanda karena tidak memilih tokoh “populis yang salah”.

Sementara itu, Wilders yang sejak awal bersumpah akan melarang pembangunan masjid dan Alquran telah mengucapkan selamat kepada PM Rutte. Dia berjanji bahwa partainya akan menjadi oposisi yang tegas di parlemen.

”Saya lebih suka menjadi partai terbesar,” katanya kepada wartawan di luar kantornya di parlemen, seperti dikutip Reuters, Kamis (16/3/2017). ”(Tapi) kami telah memperoleh kursi. Itu hasil yang bisa dibanggakan,” lanjut Wilders yang berambisi menggantikan Rutte sebagai PM Belanda.

Meski menjadi oposisi atau kubu di luar pemerintahan, Wilders menegaskan bahwa partainya menjadi partai politik Belanda yang besar.

Wilders mengaku tidak mengerti dengan komentar PM Rutte yang menyebut para pemilih Belanda tidak menggunakan suaranya untuk memilih tokoh “populis yang salah”.

”Saya tidak tahu apa yang dia maksud. Dia menyiratkan ada (tokoh) populis baik dan buruk. Saya tidak melihat diri saya sebagai populis, tapi dia menganggap saya seorang populis yang buruk dan beberapa jenis (seperti) Nazi,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.2953 seconds (0.1#10.140)