Frustasi dengan AS, Arab Saudi Lirik China Bangun PLTN

Jum'at, 25 Agustus 2023 - 20:51 WIB
loading...
Frustasi dengan AS, Arab Saudi Lirik China Bangun PLTN
Frustasi dengan AS, Arab Saudi lirik China untuk bangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Foto/Ilustrasi
A A A
RIYADH - Arab Saudi tengah mempertimbangkan tawaran China untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN). Itu dilakukan di tengah frustasi atas persyaratan Amerika Serikat (AS) yang mendukung upaya Riyadh untuk mendapatkan tenaga nuklir.

Adalah Wall Street Journal (WSJ) yang melaporkan hal itu. Dalam laporannya WSJ mengutip pejabat Arab Saudi yang tidak disebutkan namanya.

Menurut WSJ, China National Nuclear Corporation (CNNC), sebuah perusahaan milik negara, telah mengusulkan pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir di dekat perbatasan dengan Qatar dan Uni Emirat Arab.

"Para pejabat Arab Saudi berharap tawaran China akan mendorong pemerintahan Presiden AS Joe Biden untuk melonggarkan persyaratannya dalam membantu industri nuklir yang baru lahir di kerajaan itu, termasuk komitmen untuk tidak memperkaya uranium atau menambang cadangan uranium mereka sendiri," lapor WSJ.



"China kemungkinan besar tidak akan meminta Riyadh untuk mematuhi persyaratan tersebut, yang dimaksudkan untuk mencegah proliferasi senjata nuklir," kata surat kabar itu seperti dikutip dari Al Jazeera, Jumat (25/8/2023).

CNNC dan Kementerian Luar Negeri China serta Arab Saudi tidak segera menanggapi permintaan komentar yang diminta oleh kantor berita Reuters.

Arab Saudi dan China telah memperdalam hubungan mereka dalam beberapa tahun terakhir, sehingga meningkatkan kekhawatiran di Washington.

Presiden China Xi Jinping mengunjungi kerajaan tersebut pada bulan Desember lalu dan kedua negara pada bulan Juni mengumumkan kesepakatan investasi senilai USD10 miliar selama pertemuan bisnis Arab-China yang berlangsung dua hari di Riyadh.

Xi Jinping, yang negaranya merupakan konsumen energi terbesar di dunia, telah berjanji untuk mengupayakan “pola kerja sama energi multi-segi” dengan negara-negara Teluk.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2048 seconds (0.1#10.140)