Presiden Zelensky: Ukraina Tidak Terlibat dalam Kecelakaan Pesawat Bos Wagner
loading...
A
A
A
KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya tidak terlibat dalam kecelakaan pesawat di wilayah Tver barat laut Rusia yang menewaskan 10 penumpang, termasuk kepala Wagner Yevgeny Prigozhin.
Saat berbicara pada konferensi pers dengan mitranya dari Portugal Marcelo Rebelo de Souza di ibu kota Kyiv, Zelensky mengatakan Ukraina “tidak ada hubungannya” dengan insiden tersebut. “Saya pikir semua orang sudah mengetahui siapa yang terlibat,” katanya dilansir lembaga penyiaran publik Ukraina, Suspilne.
Kemudian, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengungkapkan, kecelakaan pesawat yang terkait dengan Prigozhin adalah “pembunuhan secara demonstratif” terhadap orang yang pernah menjadi orang dalam yang berani menantang Kremlin.
Berbicara kepada saluran TV independen Rusia, Rain, dia mengatakan insiden itu dimaksudkan sebagai “intimidasi” bagi sebagian elit Rusia yang “agak tidak setia kepada Putin.”
Podolyak berspekulasi, masa-masa penuh gejolak akan datang bagi orang-orang di lingkaran dalam presiden Rusia. “Putin telah menunjukkan bahwa ia akan mempertanyakan kesetiaan setiap anggota rombongannya, bahkan orang-orang terdekatnya," katanya.
Para pejabat Ukraina sebagian besar menahan diri untuk tidak mengomentari insiden tersebut, dan nasib Prigozhin secara resmi masih belum diketahui.
Sebelumnya, Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan bahwa sebuah pesawat Embraer-135 jatuh di wilayah Tver Rusia saat melakukan perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg, menewaskan 10 penumpang di dalamnya, termasuk tiga awak.
Badan tersebut kemudian merilis daftar nama individu yang berada di dalam pesawat tersebut, di antaranya termasuk Prigozhin, salah satu pendiri Wagner Dmitry Utkin, dan personel Wagner lainnya.
Investigasi atas insiden tersebut diluncurkan oleh badan tersebut, sementara Komite Investigasi Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa mereka memulai kasus pidana atas dasar “pelanggaran peraturan keselamatan lalu lintas dan pengoperasian transportasi udara.”
Prigozhin menjadi berita utama pada bulan Juni ketika ia melancarkan “pemberontakan bersenjata” melawan kepemimpinan Rusia sebelum segera dibatalkan setelah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
Saat berbicara pada konferensi pers dengan mitranya dari Portugal Marcelo Rebelo de Souza di ibu kota Kyiv, Zelensky mengatakan Ukraina “tidak ada hubungannya” dengan insiden tersebut. “Saya pikir semua orang sudah mengetahui siapa yang terlibat,” katanya dilansir lembaga penyiaran publik Ukraina, Suspilne.
Kemudian, penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak mengungkapkan, kecelakaan pesawat yang terkait dengan Prigozhin adalah “pembunuhan secara demonstratif” terhadap orang yang pernah menjadi orang dalam yang berani menantang Kremlin.
Berbicara kepada saluran TV independen Rusia, Rain, dia mengatakan insiden itu dimaksudkan sebagai “intimidasi” bagi sebagian elit Rusia yang “agak tidak setia kepada Putin.”
Podolyak berspekulasi, masa-masa penuh gejolak akan datang bagi orang-orang di lingkaran dalam presiden Rusia. “Putin telah menunjukkan bahwa ia akan mempertanyakan kesetiaan setiap anggota rombongannya, bahkan orang-orang terdekatnya," katanya.
Para pejabat Ukraina sebagian besar menahan diri untuk tidak mengomentari insiden tersebut, dan nasib Prigozhin secara resmi masih belum diketahui.
Sebelumnya, Badan Transportasi Udara Federal Rusia mengatakan bahwa sebuah pesawat Embraer-135 jatuh di wilayah Tver Rusia saat melakukan perjalanan dari Moskow ke St. Petersburg, menewaskan 10 penumpang di dalamnya, termasuk tiga awak.
Badan tersebut kemudian merilis daftar nama individu yang berada di dalam pesawat tersebut, di antaranya termasuk Prigozhin, salah satu pendiri Wagner Dmitry Utkin, dan personel Wagner lainnya.
Investigasi atas insiden tersebut diluncurkan oleh badan tersebut, sementara Komite Investigasi Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa mereka memulai kasus pidana atas dasar “pelanggaran peraturan keselamatan lalu lintas dan pengoperasian transportasi udara.”
Prigozhin menjadi berita utama pada bulan Juni ketika ia melancarkan “pemberontakan bersenjata” melawan kepemimpinan Rusia sebelum segera dibatalkan setelah kesepakatan yang ditengahi oleh Presiden Belarusia Alexander Lukashenko.
(ahm)