Ukraina Klaim Ledakkan Sistem Rudal S-400 di Crimea, Pukulan Telak bagi Rusia
loading...
A
A
A
KYIV - Direktorat Utama Intelijen Kementerian Pertahanan Ukraina pada Rabu mengumumkan bahwa pasukan Kyiv telah meledakkan sistem pertahanan rudal S-400 Rusia di Crimea.
“Ledakan itu benar-benar menghancurkan sistem, misil, dan personelnya,” kata badan intelijen militer Ukraina, GUR, dalam sebuah pernyataan, yang disertai dengan video ledakan tersebut, sebagaimana dikutip dari The Moscow Times, Kamis (24/8/2023).
Tanpa mengidentifikasi senjata yang menghancurkan S-400 Rusia, badan intelijen tersebut mengatakan “ledakan itu terjadi” di Semenanjung Tarkhankut di Crimea barat.
“Mengingat terbatasnya jumlah sistem seperti itu di gudang senjata musuh, ini merupakan pukulan telak bagi sistem pertahanan udara penjajah,” kata GUR.
Jika klaim ini benar, maka ini akan menjadi sistem S-400 Rusia ketiga yang dihancurkan sejak invasi besar-besaran ke Ukraina 18 bulan lalu, menurut perhitungan proyek intelijen sumber terbuka Belanda, Oryx.
Militer Rusia belum mengomentari laporan GUR tersebut.
Sistem permukaan-ke-udara S-400 Triumf mulai beroperasi di militer Rusia pada tahun 2007.
Senjata pertahanan ini menjadi salah satu yang tercanggih dari sejumlah sistem rudal di dunia. Selain Rusia, S-400 juga dimiliki oleh China, India, dan Turki.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
“Ledakan itu benar-benar menghancurkan sistem, misil, dan personelnya,” kata badan intelijen militer Ukraina, GUR, dalam sebuah pernyataan, yang disertai dengan video ledakan tersebut, sebagaimana dikutip dari The Moscow Times, Kamis (24/8/2023).
Tanpa mengidentifikasi senjata yang menghancurkan S-400 Rusia, badan intelijen tersebut mengatakan “ledakan itu terjadi” di Semenanjung Tarkhankut di Crimea barat.
“Mengingat terbatasnya jumlah sistem seperti itu di gudang senjata musuh, ini merupakan pukulan telak bagi sistem pertahanan udara penjajah,” kata GUR.
Jika klaim ini benar, maka ini akan menjadi sistem S-400 Rusia ketiga yang dihancurkan sejak invasi besar-besaran ke Ukraina 18 bulan lalu, menurut perhitungan proyek intelijen sumber terbuka Belanda, Oryx.
Militer Rusia belum mengomentari laporan GUR tersebut.
Sistem permukaan-ke-udara S-400 Triumf mulai beroperasi di militer Rusia pada tahun 2007.
Senjata pertahanan ini menjadi salah satu yang tercanggih dari sejumlah sistem rudal di dunia. Selain Rusia, S-400 juga dimiliki oleh China, India, dan Turki.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(mas)