Eks Kolonel AS: Rusia Kalah dalam Perang Ukraina Itu Kebohongan
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Pensiunan Kolonel Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Douglas Macgregor mengatakan narasi Rusia kalah dalam perang di Ukraina adalah kebohongan.
Menurut Macgregor—mantan penasihat Pentagon era pemerintah Donald Trump—yang terjadi sebenarnya adalah Ukraina yang kalah dalam perang dengan kehilangan sekitar 400.000 personel militer dalam pertempuran.
Komentar Macgregor yang berseberangan dengan para pejabat Barat itu disampaikan dalam episode terbaru acara Tucker Carlson yang disiarkan di X, flatform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Kyiv tidak secara terbuka mengungkapkan angka resmi mengenai korban jiwa selama perang.
Namun, The New York Times pekan lalu mengutip pejabat AS yang mengatakan Ukraina telah melihat hampir 70.000 kematian selama perang dan tambahan 100.000 hingga 120.000 terluka. Media tersebut juga menghitung jumlah korban di Rusia mendekati 300.000 jiwa, termasuk 120.000 kematian dan 170.000 hingga 180.000 cedera.
Macgregor tidak membagikan informasi lebih lanjut mengenai angka 400.000 personel militer Ukraina yang tewas.
"Saya pikir semua kebohongan yang telah diceritakan selama lebih dari satu setengah tahun tentang Ukraina menang—hanya Ukraina, Rusia jahat, Rusia tidak kompeten—semua itu runtuh," kata Macgregor kepada Carlson.
“Dan hal ini runtuh karena apa yang terjadi di medan perang sangat mengerikan," paparnya, yang dilansir Newsweek, Rabu (23/8/2023).
"Ukraina sekarang kami pikir telah kehilangan 400.000 orang tewas dalam pertempuran. Kami berbicara tentang 300-350.000 beberapa bulan yang lalu. Dalam bulan terakhir serangan balasan yang seharusnya menyapu medan perang, mereka kehilangan setidaknya 40.000 tewas," katanya.
Menurut Macgregor—mantan penasihat Pentagon era pemerintah Donald Trump—yang terjadi sebenarnya adalah Ukraina yang kalah dalam perang dengan kehilangan sekitar 400.000 personel militer dalam pertempuran.
Komentar Macgregor yang berseberangan dengan para pejabat Barat itu disampaikan dalam episode terbaru acara Tucker Carlson yang disiarkan di X, flatform yang sebelumnya dikenal sebagai Twitter.
Kyiv tidak secara terbuka mengungkapkan angka resmi mengenai korban jiwa selama perang.
Namun, The New York Times pekan lalu mengutip pejabat AS yang mengatakan Ukraina telah melihat hampir 70.000 kematian selama perang dan tambahan 100.000 hingga 120.000 terluka. Media tersebut juga menghitung jumlah korban di Rusia mendekati 300.000 jiwa, termasuk 120.000 kematian dan 170.000 hingga 180.000 cedera.
Macgregor tidak membagikan informasi lebih lanjut mengenai angka 400.000 personel militer Ukraina yang tewas.
"Saya pikir semua kebohongan yang telah diceritakan selama lebih dari satu setengah tahun tentang Ukraina menang—hanya Ukraina, Rusia jahat, Rusia tidak kompeten—semua itu runtuh," kata Macgregor kepada Carlson.
“Dan hal ini runtuh karena apa yang terjadi di medan perang sangat mengerikan," paparnya, yang dilansir Newsweek, Rabu (23/8/2023).
"Ukraina sekarang kami pikir telah kehilangan 400.000 orang tewas dalam pertempuran. Kami berbicara tentang 300-350.000 beberapa bulan yang lalu. Dalam bulan terakhir serangan balasan yang seharusnya menyapu medan perang, mereka kehilangan setidaknya 40.000 tewas," katanya.