Korban Perang Rusia-Ukraina Dekati 500.000 Orang, Ini Rinciannya
loading...
A
A
A
KYIV - Jumlah tentara Kyiv dan Moskow yang terbunuh atau pun terluka sejak perang di Ukraina dimulai pada Februari 2022 mendekati 500.000 orang.
Itu adalah angka terbaru yang dirilis New York Times pada hari Jumat, mengutip para pejabat Amerika Serikat (AS).
Para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban tetap sulit untuk diperkirakan. Sebab, Rusia secara rutin menghitung jumlah korban tewas dan terluka akibat perang, dan sebaliknya, Ukraina tidak mengungkapkan angka resmi.
Menurut rincian laporan New York Times, korban militer Rusia mendekati 300.000 orang, termasuk sebanyak 120.000 kematian dan 170.000 hingga 180.000 cedera.
Sedangkan kematian di pihak Ukraina mendekati 70.000 orang, dengan 100.000 hingga 120.000 lainnya terluka.
Laporan itu juga mengonfirmasi bahwa jumlah korban meningkat setelah Ukraina melancarkan serangan balik awal tahun ini.
Konfirmasi dari laporan itu juga sinkron dengan pengungkapan yang mengejutkan dari para tentara bayaran Barat bahwa tingkat korban di pihak militer Ukraina mencapai 85 persen sejak serangan balasan diluncurkan.
Kendati demikian, militer Ukraina pada Kamis mengeklaim keuntungan dalam serangan balasannya terhadap pasukan Rusia di front tenggara.
Kyiv mengatakan pasukannya telah membebaskan sebuah desa—keberhasilan pertama sejak 27 Juli—, menandakan tantangan yang dihadapinya dalam maju melalui garis pertahanan Rusia yang penuh ranjau tanpa dukungan udara yang kuat.
Tidak ada tanggapan langsung dari pejabat Ukraina atas permintaan komentar terkait laporan korban perang. Rusia juga tidak segera mengomentari laporan tersebut.
Itu adalah angka terbaru yang dirilis New York Times pada hari Jumat, mengutip para pejabat Amerika Serikat (AS).
Para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban tetap sulit untuk diperkirakan. Sebab, Rusia secara rutin menghitung jumlah korban tewas dan terluka akibat perang, dan sebaliknya, Ukraina tidak mengungkapkan angka resmi.
Menurut rincian laporan New York Times, korban militer Rusia mendekati 300.000 orang, termasuk sebanyak 120.000 kematian dan 170.000 hingga 180.000 cedera.
Sedangkan kematian di pihak Ukraina mendekati 70.000 orang, dengan 100.000 hingga 120.000 lainnya terluka.
Laporan itu juga mengonfirmasi bahwa jumlah korban meningkat setelah Ukraina melancarkan serangan balik awal tahun ini.
Konfirmasi dari laporan itu juga sinkron dengan pengungkapan yang mengejutkan dari para tentara bayaran Barat bahwa tingkat korban di pihak militer Ukraina mencapai 85 persen sejak serangan balasan diluncurkan.
Kendati demikian, militer Ukraina pada Kamis mengeklaim keuntungan dalam serangan balasannya terhadap pasukan Rusia di front tenggara.
Kyiv mengatakan pasukannya telah membebaskan sebuah desa—keberhasilan pertama sejak 27 Juli—, menandakan tantangan yang dihadapinya dalam maju melalui garis pertahanan Rusia yang penuh ranjau tanpa dukungan udara yang kuat.
Tidak ada tanggapan langsung dari pejabat Ukraina atas permintaan komentar terkait laporan korban perang. Rusia juga tidak segera mengomentari laporan tersebut.
(mas)