Arab Saudi Eksekusi Warga AS Bishoy Sharif, Ini Alasannya
loading...
A
A
A
RIYADH - Otoritas berwenang di Arab Saudi telah mengeksekusi mati seorang warga negara Amerika Serikat bernama Bishoy Sharif Naji Naseef. Alasannya, terpidana tersebut telah dijatuhi hukuman mati atas tuduhan membunuh ayahnya yang berkewarganegaraan Mesir.
Kementerian Dalam Negeri Saudi, dalam sebuah pernyataan, mengatakan Bishoy Sharif telah dieksekusi pada hari Rabu di Riyadh.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Bishoy Sharif yang terpengaruh narkoba telah memukuli dan kemudian mencekik ayahnya. Terpidana juga memutilasi tubuh korban dan berusaha membunuh orang lain sebelum ditangkap.
Kementerian tidak mengidentifikasi bagaimana Bishoy Sharif dieksekusi, tetapi Arab Saudi di masa lalu sering menggunakan metode pancung dalam melaksanakan eksekusi.
Pengacara Bishoy Sharif belum diketahui. Juga belum diketahui apakah dia memiliki alamat rumah di Amerika Serikat.
Departemen Luar Negeri AS belum bisa memberikan informasi lebih lanjut atau mengonfirmasi kematian Bishoy Sharif.
"Kami mengetahui laporan-laporan itu dan memantau situasinya tetapi tidak memiliki rincian apapun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan, seperti dikutip AP, Kamis (17/8/2023).
Dia mengatakan seorang pejabat konsuler AS terakhir mengunjungi Bishoy Sharif pada Juli lalu.
Arab Saudi menempati peringkat ketiga di antara negara-negara dengan rekor eksekusi terburuk, di belakang China dan Iran pada 2022. Itu merupakan catatan statistik dari Amnesty International.
Kementerian Dalam Negeri Saudi, dalam sebuah pernyataan, mengatakan Bishoy Sharif telah dieksekusi pada hari Rabu di Riyadh.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Bishoy Sharif yang terpengaruh narkoba telah memukuli dan kemudian mencekik ayahnya. Terpidana juga memutilasi tubuh korban dan berusaha membunuh orang lain sebelum ditangkap.
Kementerian tidak mengidentifikasi bagaimana Bishoy Sharif dieksekusi, tetapi Arab Saudi di masa lalu sering menggunakan metode pancung dalam melaksanakan eksekusi.
Pengacara Bishoy Sharif belum diketahui. Juga belum diketahui apakah dia memiliki alamat rumah di Amerika Serikat.
Departemen Luar Negeri AS belum bisa memberikan informasi lebih lanjut atau mengonfirmasi kematian Bishoy Sharif.
"Kami mengetahui laporan-laporan itu dan memantau situasinya tetapi tidak memiliki rincian apapun," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel kepada wartawan, seperti dikutip AP, Kamis (17/8/2023).
Dia mengatakan seorang pejabat konsuler AS terakhir mengunjungi Bishoy Sharif pada Juli lalu.
Arab Saudi menempati peringkat ketiga di antara negara-negara dengan rekor eksekusi terburuk, di belakang China dan Iran pada 2022. Itu merupakan catatan statistik dari Amnesty International.