Prospek Positif Pengembangan Vaksin Covid-19

Kamis, 30 Juli 2020 - 11:04 WIB
loading...
Prospek Positif Pengembangan...
Foto: dok/Reuters
A A A
WASHINGTON - Vaksin virus corona Covid-19 yang dikembangkan Moderna diperkirakan tersedia pada akhir tahun ini. Vaksin itu kini perlu melalui uji klinis terhadap 30.000 partisipan sebelum memperoleh izin dari otoritas terkait Amerika Serikat (AS).

Moderna merupakan perusahaan farmasi yang turut serta dalam program pengembangan vaksin Covid-19 . Ini merupakan vaksin perdana Moderna. Meski demikian, mereka dipercaya dan menerima dana USD1 miliar dari Pemerintah AS.

Uji klinis serupa juga akan dilakukan Pfizer dan Johnson & Johnson pada bulan ini. Mereka memiliki vaksin serupa, tapi tidak sama. Begitu pun dengan AstraZeneca yang melakukan kerja sama pengembangan vaksin bersama para peneliti dari Oxford University. (Baca: Divonis 12 Tahun, Najib Razak Tamat)

“Kami ingin memiliki vaksin yang efektif dan aman dikonsumsi masyarakat pada akhir tahun ini,” ujar Direktur Institut Kesehatan Nasional (NIH), Francis Collins, dikutip Reuters. “Kami berharap tahap akhir uji klinis vaksin-vaksin ini akan berjalan lancar dan sesuai harapan,” ujarnya.

Jika berhasil, Moderna diperkirakan dapat memproduksi 500 juta hingga 1 miliar dosis per tahun. CEO Moderna, Stephane Bancel mengatakan, uji klinis ini dimaksudkan untuk mengevaluasi keamanan vaksin mRNA-1273 dan menentukan keampuhannya. (Baca juga: Ketua KPK Klaim Telah Selamatkan Rp79,9 Triliun Uang Negara)

Ahli penyakit menular, Anthony Fauci mengatakan, hasil uji klinis kemungkinan keluar pada November. Setiap sukarelawan akan menerima dua kali suntikan dengan jarak 28 hari. Berdasarkan uji awal, orang yang menerima vaksin memiliki daya tahan tubuh lebih kuat.

Sebelumnya, ilmuwan di seluruh dunia telah berlomba mengembangkan vaksin virus korona Covid-19, baik yang bekerja di perusahaan farmasi Asia, Eropa, maupun Amerika. Penelitian terhadap anti-Covid-19 itu juga didukung pemerintah dan investor yang menggelontorkan dana hingga ratusan juta dolar AS.

Komisi Eropa yang meminta bantuan perusahaan bioteknologi asal Jerman, CureVac, menanamkan modal hingga 80 juta euro untuk mendukung penelitian dan pengembangan vaksin Covid-19 . Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, berharap vaksin itu akan bisa tersedia tahun ini, namun hal itu tidak mudah. (Lihat videonya: Akibat Hubungan Arus Pendek Listrik, Gudang Penyimpanan Beras Terbakar)

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memprediksi penelitian dan pengembangan vaksin setidaknya membutuhkan waktu 18 bulan sebelum bisa digunakan di dalam tubuh manusia. (Muh Shamil)
(ysw)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2663 seconds (0.1#10.140)