Siapa Menang, MiG-35 vs F-16 dalam Dogfight? Ini Kata Pilot Veteran Rusia

Sabtu, 12 Agustus 2023 - 19:35 WIB
loading...
Siapa Menang, MiG-35 vs F-16 dalam Dogfight? Ini Kata Pilot Veteran Rusia
Jet tempur Mig-35 vs jet tempur F-16. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
MOSKOW - Ukraina terus mendorong sekutu Baratnya untuk mengirimkan jet tempur F-16 guna menandingi keperkasaan kekuatan udara Rusia. Di sisi lain, Angkatan Udara Rusia segera menerima sejumlah besar pesawat tempur MiG-35 Fulcrum yang dimodernisasi.

MiG-35 merupakan modifikasi terbaru dari pesawat tempur multiguna generasi 4++ dan merupakan versi Angkatan Laut yang disempurnakan dari pesawat MiG-29K/KUB.

Keberadaan dua pesawat tempur canggih di masing-masing kubu yang tengah berkonflik membuka kemungkinan terjadinya dogfight atau pertempuran di udara. Terkait hal tersebut Mayor Jenderal Vladimir Popov, seorang pilot militer terhormat Rusia, memberikan penjelasan.

Sebagai awalan, ia memberikan pemikirannya tentang perkembangan angkatan udara Rusia modern.

“Pendekatan yang kami (Rusia) gunakan menunjukkan bahwa kami telah memilih strategi yang tepat untuk pengembangan dan peningkatan penerbangan tempur,” kata Popov, menekankan perlunya fokus lebih lanjut pada peningkatan jet tempur generasi 4+ dan 4++.



Dia menekankan bahwa pesawat tempur Rusia ini, termasuk yang terkait dengan keluarga Sukhoi, telah tampil cemerlang dan bahkan dapat dibandingkan dengan jet tempur F-22 Raptor, pesawat tempur multiguna generasi kelima buatan Amerika Serikat (AS) dalam hal karakteristik.

Selain itu, Popov menyebutkan pesawat MiG-35 Fulcrum, versi MiG 29 yang sangat modern, menggembar-gemborkan yang pertama sebagai "pesawat ringan yang unik".

Dia ingat bahwa menurut perhitungan Amerika, MiG-35 sebanding dengan pesawat tempur multiperan F-16 Angkatan Laut AS dalam hal kemampuan manuver, potensi tempur, dan kemampuan bertahan hidup.

Mengenai hipotetis dogfight, pilot Rusia yang terhormat itu melanjutkan, MiG-35 kemungkinan besar akan menang atas F-16 karena yang terakhir adalah pesawat bermesin tunggal, yang berarti pesawat itu tidak akan bertahan jika mesinnya rusak.

Popov mengacu pada pengalaman pertempuran sebelumnya, ketika dia menerbangkan pembom taktis segala cuaca Su-24. Saat itu, dia ingat, dia terkadang berhasil mendaratkan pesawatnya dengan salah satu dari dua mesinnya rusak.

“Setelah pesawat dipulihkan, itu akan kembali efisien dan siap tempur, sesuatu yang sangat berarti bagi negara dan ekonominya,” kata ahli tersebut seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (12/8/2023).



Popov kemudian menggarisbawahi bahwa Angkatan Bersenjata Rusia telah beralih menggunakan peralatan penerbangan secara luas untuk melakukan serangan udara besar-besaran di zona operasi militer khusus di Ukraina.

“Kami (pilot Rusia) tidak hanya terbang sendiri atau berpasangan, tetapi kami juga melakukan penerbangan berkelompok, yang telah menambah efektivitas tempur penerbangan pertempuran di zona operasi khusus,” katanya.

Ia menambahkan bahwa pesawat tempur Rusia saat ini memprioritaskan peluncuran serangan terhadap pertahanan udara dan pos komando tentara Ukraina.

Secara terpisah, Popov memuji pasukan Rusia, yang secara luas menggunakan kendaraan udara tak berawak pengintai (UAV) bersama dengan drone serang, seperti Lancet, yang katanya efektif dan memenuhi semua persyaratan modern.

Pakar tersebut mengenang bahwa hampir setiap detik tank Ukraina di medan perang sekarang dihancurkan oleh drone Lancet atau analognya. Dia menyerukan untuk melakukan misi bersama penerbangan berawak dan UAV, yang menurut Popov keefektifannya "akan unik".

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1722 seconds (0.1#10.140)