Tak Bisa Bahasa Inggris, Hanya 8 dari 32 Pilot Ukraina yang Siap Ikuti Pelatihan F-16
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Dari 32 pilot militer Ukraina, hanya delapan yang siap untuk mengikuti pelatihan operasional jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat (AS). Musababnya, sebanyak 20 pilot terkendala komunikasi dalam bahasa Inggris.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan ke-20 pilot Kyiv yang terkendala bahasa tersebut akan dikirim ke Inggris untuk kursus bahasa paling cepat akhir bulan ini.
Belum diketahui kapan pelatihan jet tempur F-16 itu secara resmi akan dimulai. Menurut laporan Politico, Sabtu (5/8/2023), AS sedang menunggu rencana pelatihan formal yang akan disajikan oleh sekutu Eropa, yang harus disetujui oleh Washington.
Awal pekan ini dilaporkan bahwa peralatan pelatihan, termasuk simulator penerbangan F-16 dan manual pelatihan, masih harus dipindahkan ke Eropa sebelum pelatihan dapat dimulai.
Para pejabat pemerintah Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyampaikan kepada media Amerika bahwa mereka berharap proposal dari negara-negara Eropa akan datang dalam beberapa minggu ke depan.
Sekadar diketahui, 11 negara NATO telah berjanji untuk mendukung pelatihan F-16 untuk para pilot tempur Ukraina, yang diharapkan berlangsung di Denmark dan Rumania.
Para pejabat AS bersikeras F-16 hanya digunakan untuk pertahanan Ukraina dan tidak digunakan untuk menyerang target Rusia di luar perbatasan Ukraina pra-2014.
Namun, rezim Kyiv telah meningkatkan serangan di dalam wilayah Rusia, termasuk serangan drone di Moskow.
F-16 bergabung dengan daftar senjata Barat yang terus bertambah, yang pada awalnya ditolak oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO untuk dikirim ke Ukraina. Namun sekutu NATO mengisyaratkan akan memasok jet tempur tersebut ke Kyiv ketika invasi Rusia terus berlanjut.
Daftar senjata pasokan Barat sejauh ini mencakup sistem rudal Patriot, NASAMS, HIMARS, kendaraan tempur Bradley, tank Leopard II, peluru depleted uranium, hingga bom tandan.
Pada bulan Februari, Biden berkomentar selama wawancara dengan media bahwa Ukraina "tidak membutuhkan F-16 sekarang", dengan seorang pejabat tinggi Pentagon, Colin Kahl, menyatakan pada bulan berikutnya bahwa butuh waktu dua tahun untuk melatih dan memperlengkapi pilot Ukraina dengan benar.
Seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan ke-20 pilot Kyiv yang terkendala bahasa tersebut akan dikirim ke Inggris untuk kursus bahasa paling cepat akhir bulan ini.
Belum diketahui kapan pelatihan jet tempur F-16 itu secara resmi akan dimulai. Menurut laporan Politico, Sabtu (5/8/2023), AS sedang menunggu rencana pelatihan formal yang akan disajikan oleh sekutu Eropa, yang harus disetujui oleh Washington.
Awal pekan ini dilaporkan bahwa peralatan pelatihan, termasuk simulator penerbangan F-16 dan manual pelatihan, masih harus dipindahkan ke Eropa sebelum pelatihan dapat dimulai.
Para pejabat pemerintah Presiden AS Joe Biden sebelumnya menyampaikan kepada media Amerika bahwa mereka berharap proposal dari negara-negara Eropa akan datang dalam beberapa minggu ke depan.
Sekadar diketahui, 11 negara NATO telah berjanji untuk mendukung pelatihan F-16 untuk para pilot tempur Ukraina, yang diharapkan berlangsung di Denmark dan Rumania.
Para pejabat AS bersikeras F-16 hanya digunakan untuk pertahanan Ukraina dan tidak digunakan untuk menyerang target Rusia di luar perbatasan Ukraina pra-2014.
Namun, rezim Kyiv telah meningkatkan serangan di dalam wilayah Rusia, termasuk serangan drone di Moskow.
F-16 bergabung dengan daftar senjata Barat yang terus bertambah, yang pada awalnya ditolak oleh Amerika Serikat dan negara-negara NATO untuk dikirim ke Ukraina. Namun sekutu NATO mengisyaratkan akan memasok jet tempur tersebut ke Kyiv ketika invasi Rusia terus berlanjut.
Daftar senjata pasokan Barat sejauh ini mencakup sistem rudal Patriot, NASAMS, HIMARS, kendaraan tempur Bradley, tank Leopard II, peluru depleted uranium, hingga bom tandan.
Pada bulan Februari, Biden berkomentar selama wawancara dengan media bahwa Ukraina "tidak membutuhkan F-16 sekarang", dengan seorang pejabat tinggi Pentagon, Colin Kahl, menyatakan pada bulan berikutnya bahwa butuh waktu dua tahun untuk melatih dan memperlengkapi pilot Ukraina dengan benar.
(mas)