AS Ragu Jet Tempur F-16 Berdampak Signifikan bagi Ukraina dalam Perang Lawan Rusia
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) ragu pengiriman jet tempur F-16 ke Ukraina akan memiliki dampak signifikan bagi Kyiv dalam perang melawan Rusia.
Keraguan ini disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan ketika Kyiv terus memohon agar Washington dan sekutu Barat memasok jet tempur tersebut ke Ukraina.
Kyiv berpendapat bahwa jet tempur tersebut akan sangat penting dalam memberikan perlindungan udara bagi pasukan dan mempertahankan wilayah udara Ukraina.
"AS bergerak cepat untuk mencoba membantu Ukraina mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat benar-benar mengoperasikan F-16 secara efektif," kata Sullivan.
Menurut Sullivan, yang berbicara di Forum Keamanan Aspen, langkah-langkah tersebut termasuk bekerja dengan sekutu AS untuk membuat program pelatihan bagi pilot Ukraina, dan mencari cara agar skuadron F-16 bisa melayani pasukannya dalam pertempuran.
Namun, sementara pekerjaan itu sedang sedang dilakukan, Sullivan mengatakan tidak mungkin kemampuan pesawat tempur itu akan memainkan peran yang menentukan dalam konflik.
“Rusia memiliki sekitar delapan atau sembilan ratus jet tempur generasi keempat dan kelima,” kata Sullivan.
“Namun, mereka belum memainkan peran penting dalam upaya serangan balik atau pertahanan Rusia di Selatan atau Timur. Mengapa demikian?" papar Sullivan, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (28/7/2023).
Pejabat Gedung Putih itu meyakini bahwa pertahanan udara adalah elemen yang sangat penting bagi kemampuan kedua belah pihak, baik Rusia dan Ukraina dapat menempatkan pesawat tempur generasi keempat dan kelima satu sama lain dalam bahaya.
Keraguan ini disampaikan Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan ketika Kyiv terus memohon agar Washington dan sekutu Barat memasok jet tempur tersebut ke Ukraina.
Kyiv berpendapat bahwa jet tempur tersebut akan sangat penting dalam memberikan perlindungan udara bagi pasukan dan mempertahankan wilayah udara Ukraina.
"AS bergerak cepat untuk mencoba membantu Ukraina mendapatkan kemampuan yang dibutuhkan untuk dapat benar-benar mengoperasikan F-16 secara efektif," kata Sullivan.
Menurut Sullivan, yang berbicara di Forum Keamanan Aspen, langkah-langkah tersebut termasuk bekerja dengan sekutu AS untuk membuat program pelatihan bagi pilot Ukraina, dan mencari cara agar skuadron F-16 bisa melayani pasukannya dalam pertempuran.
Namun, sementara pekerjaan itu sedang sedang dilakukan, Sullivan mengatakan tidak mungkin kemampuan pesawat tempur itu akan memainkan peran yang menentukan dalam konflik.
“Rusia memiliki sekitar delapan atau sembilan ratus jet tempur generasi keempat dan kelima,” kata Sullivan.
“Namun, mereka belum memainkan peran penting dalam upaya serangan balik atau pertahanan Rusia di Selatan atau Timur. Mengapa demikian?" papar Sullivan, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (28/7/2023).
Pejabat Gedung Putih itu meyakini bahwa pertahanan udara adalah elemen yang sangat penting bagi kemampuan kedua belah pihak, baik Rusia dan Ukraina dapat menempatkan pesawat tempur generasi keempat dan kelima satu sama lain dalam bahaya.