Rusia Anggap Jet Tempur F-16 di Ukraina sebagai Ancaman Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Rusia tidak dapat mengabaikan kemampuan nuklir jet tempur F-16 rancangan Amerika Serikat (AS) yang mungkin dipasok ke Ukraina oleh pendukung Baratnya.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menegaskan hal itu pada Rabu (12/7/2023).
“Dengan terus memberikan senjata yang lebih canggih ke Kiev, AS dan satelit NATO menciptakan risiko konfrontasi bersenjata langsung dengan Rusia, dan ini dapat menyebabkan konsekuensi bencana,” ujar Lavrov memperingatkan dalam wawancaranya dengan Lenta.ru.
Dia menekankan, rencana memasok F-16 ke Kiev adalah contoh lain dari langkah eskalasi Barat dan dengan sendirinya merupakan “perkembangan yang sangat berbahaya.”
“Kami telah memberi tahu kekuatan nuklir AS, Inggris, dan Prancis bahwa Rusia tidak dapat mengabaikan kemampuan pesawat ini untuk membawa senjata nuklir,” tegas menteri luar negeri Rusia itu.
“Tidak ada jaminan (oleh Barat) yang akan membantu di sini,” ujar dia memperingatkan.
“Di tengah pertempuran, militer Rusia tidak akan menyelidiki apakah ada jet khusus yang dilengkapi untuk mengirimkan senjata nuklir atau tidak,” papar dia.
“Fakta munculnya sistem seperti itu di dalam Angkatan Bersenjata Ukraina akan kami anggap sebagai ancaman dari Barat dalam domain nuklir,” ungkap Lavrov.
Dalam wawancara di sela-sela KTT NATO di Vilnius pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan “akan ada transfer F-16 (ke Ukraina), kemungkinan dari negara-negara Eropa yang memiliki kelebihan pasokan F-16.”
Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov menegaskan hal itu pada Rabu (12/7/2023).
“Dengan terus memberikan senjata yang lebih canggih ke Kiev, AS dan satelit NATO menciptakan risiko konfrontasi bersenjata langsung dengan Rusia, dan ini dapat menyebabkan konsekuensi bencana,” ujar Lavrov memperingatkan dalam wawancaranya dengan Lenta.ru.
Dia menekankan, rencana memasok F-16 ke Kiev adalah contoh lain dari langkah eskalasi Barat dan dengan sendirinya merupakan “perkembangan yang sangat berbahaya.”
“Kami telah memberi tahu kekuatan nuklir AS, Inggris, dan Prancis bahwa Rusia tidak dapat mengabaikan kemampuan pesawat ini untuk membawa senjata nuklir,” tegas menteri luar negeri Rusia itu.
“Tidak ada jaminan (oleh Barat) yang akan membantu di sini,” ujar dia memperingatkan.
“Di tengah pertempuran, militer Rusia tidak akan menyelidiki apakah ada jet khusus yang dilengkapi untuk mengirimkan senjata nuklir atau tidak,” papar dia.
“Fakta munculnya sistem seperti itu di dalam Angkatan Bersenjata Ukraina akan kami anggap sebagai ancaman dari Barat dalam domain nuklir,” ungkap Lavrov.
Dalam wawancara di sela-sela KTT NATO di Vilnius pada hari Rabu, Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan mengatakan “akan ada transfer F-16 (ke Ukraina), kemungkinan dari negara-negara Eropa yang memiliki kelebihan pasokan F-16.”