AS Desak Pemimpin Kudeta Niger untuk Mundur
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mengatakan Washington telah melakukan kontak langsung dengan para pemimpin kudeta Niger . AS terus menyerukan agar Presiden Niger, Mohamed Bazoum, yang digulingkan dikembalikan.
Berbicara kepada wartawan pada hari Senin, juru bicara departemen, Matthew Miller, menekankan perlunya kembali ke pemerintahan demokratis di bawah perintah konstitusional Niger.
“Telah ada kontak langsung dengan para pemimpin militer yang mendesak mereka untuk mundur,” kata Miller tanpa menyebutkan pejabat Nigeria yang mana seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (8/8/2023).
Para pemimpin militer merebut kekuasaan di negara Afrika Barat yang terkurung daratan itu pada 26 Juli dan menahan Bazoum, yang memicu kecaman internasional.
Pekan lalu, sebuah blok regional Afrika memberlakukan sanksi terhadap Niger dan mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap otoritas baru jika Bazoum tidak kembali berkuasa. Tetapi batas waktu hari Minggu yang ditetapkan oleh Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) berakhir tanpa tindakan militer.
Tetap saja, otoritas kudeta – yang disebut Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air – menutup wilayah udara negara itu untuk mengantisipasi konflik dan berjanji untuk mempertahankan keutuhan wilayah Niger.
Pemimpin kudeta Abdourahamane Tchiani mengecam sanksi ECOWAS sebagai ilegal dan tidak manusiawi Serta menolak apa yang disebutnya campur tangan dalam urusan internal negara.
ECOWAS, yang beranggotakan 15 negara, akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis mendatang untuk membahas krisis tersebut.
Miller mengatakan AS melakukan hubungan dekat dengan kepemimpinan ECOWAS dan menggunakan diplomasi untuk membantu Niger kembali ke pemerintahan sipil.
Berbicara kepada wartawan pada hari Senin, juru bicara departemen, Matthew Miller, menekankan perlunya kembali ke pemerintahan demokratis di bawah perintah konstitusional Niger.
“Telah ada kontak langsung dengan para pemimpin militer yang mendesak mereka untuk mundur,” kata Miller tanpa menyebutkan pejabat Nigeria yang mana seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (8/8/2023).
Para pemimpin militer merebut kekuasaan di negara Afrika Barat yang terkurung daratan itu pada 26 Juli dan menahan Bazoum, yang memicu kecaman internasional.
Pekan lalu, sebuah blok regional Afrika memberlakukan sanksi terhadap Niger dan mengancam akan menggunakan kekerasan terhadap otoritas baru jika Bazoum tidak kembali berkuasa. Tetapi batas waktu hari Minggu yang ditetapkan oleh Komunitas Ekonomi Negara-Negara Afrika Barat (ECOWAS) berakhir tanpa tindakan militer.
Tetap saja, otoritas kudeta – yang disebut Dewan Nasional untuk Perlindungan Tanah Air – menutup wilayah udara negara itu untuk mengantisipasi konflik dan berjanji untuk mempertahankan keutuhan wilayah Niger.
Pemimpin kudeta Abdourahamane Tchiani mengecam sanksi ECOWAS sebagai ilegal dan tidak manusiawi Serta menolak apa yang disebutnya campur tangan dalam urusan internal negara.
ECOWAS, yang beranggotakan 15 negara, akan mengadakan pertemuan darurat pada Kamis mendatang untuk membahas krisis tersebut.
Miller mengatakan AS melakukan hubungan dekat dengan kepemimpinan ECOWAS dan menggunakan diplomasi untuk membantu Niger kembali ke pemerintahan sipil.