Pameran China di Tunisia Diduga Sembunyikan Pelanggaran HAM Masyarakat Tibet

Minggu, 06 Agustus 2023 - 09:35 WIB
loading...
A A A
PKC memiliki sejarah menggunakan acara budaya seperti ini untuk memproyeksikan citra positif di panggung internasional, sambil menjaga ketat informasi dan menekan perbedaan pendapat di area perbatasannya.

Dengan mengorganisir pameran di negara lain, dalam hal ini Tunisia, mereka bertujuan membentuk narasi tentang Tibet dan mendapatkan dukungan untuk kebijakan mereka sembari mengecilkan kekhawatiran sah tentang pelanggaran HAM dan erosi budaya Tibet.

Pameran semacam itu harus dipahami seiring dengan obsesi PKC dalam membangun museum. Keinginan PKC dalam mendorong pembangunan museum tidak hanya terbatas pada Tibet.

Baru-baru ini, museum ternama di China; Palace Museum, mulai memajang artefak di Hong Kong dan juga museum Xinjiang di Urumqi, di Daerah Otonomi Xinjiang, yang dibangun dengan fokus pada "sejarah dan adat istiadat rakyat Xinjiang”.

Menurut The Economist, China membangun museum dengan sangat cepat. Di tahun 2000, jumlah museum China berjumlah kurang dari 1.200, dan pada akhir 2021 menjadi hampir lima kali lipat.

Tujuan percepatan pembangunan museum ini adalah untuk memengaruhi penulisan dan persepsi sejarah yang akan bertindak sebagai alat bantu untuk mengatur wilayah-wilayah yang “tidak stabil” seperti Tibet dan Xinjiang.

Sesuai laporan kantor berita DW, rencana kerja Administrasi Warisan Budaya Nasional China untuk 2016-2020 adalah memiliki satu museum untuk setiap 250.000 orang yang dibangun pada 2020.

Kembali ke Tunisia, keberhasilan pameran dalam membangkitkan minat warga lokal dan mempromosikan pemandangan indah Qinghai dapat semakin meningkatkan pariwisata ke wilayah tersebut.

Sementara pariwisata dapat membawa manfaat ekonomi di Qinghai, sektor tersebut juga dapat secara tidak sengaja berkontribusi pada eksploitasi sumber daya lokal dan pengenceran identitas budaya asli.

Di saat pameran China berikutnya akan digelar Maroko, masih ada kekhawatiran tentang bagaimana acara semacam itu berkontribusi pada strategi PKC yang lebih besar dalam mempromosikan citra Tibet yang menyimpang, dan di waktu bersamaan mengalihkan perhatian dari masalah HAM mendesak yang dihadapi orang-orang Tibet.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1306 seconds (0.1#10.140)