Sejarah Perang Salib Pertama, Jatuhnya Yerusalem ke Tangan Pasukan Kristen
loading...
A
A
A
Ketika empat tentara utama Tentara Salib tiba di Konstantinopel, Alexius meminta pasukan itu untuk bersumpah setia padanya dan mengakui otoritasnya. Sayangnya hal tersebut ditolak oleh Bohemond.
Ketika Tentara Salib berhasil mengepung Ibu Kota Seljuk di Anatolia, mereka dikhianati oleh Alexius yang telah mengamankan kota tersebut terlebih dahulu melalui jalur rahasia. Hal ini membuat pasukan salib gagal mendapat barang jarahan dan memperburuk hubungan antara Tentara Salib dan Bizantium.
Setelah kurang lebih tiga tahun melakukan perjalanan dari Eropa menuju Timur Tengah, melalui banyak pertempuran, kelaparan, wabah, hingga konflik internal, akhirnya Tentara Salib berhasil mencapai Yerusalem pada tahun 1098.
Dari situ, mereka mulai mengepung dang menggempur tempat suci tersebut. Meskipun pihak Muslim dan Yahudi yang berada di dalam Yerusalem sempat mempertahankan diri, namun mereka masih kalah beringas dari Tentara Salib yang punya motivasi besar.
Ketika berhasil masuk ke Yerusalem, para Tentara Salim membunuh semua orang yang ada di dalamnya. Pembunuhan yang dilakukan oleh umat Kristen ini dinilai sebagai pembantaian paling biadab sepanjang sejarah.
Lantas di mana pasukan Muslim saat itu? Meskipun saat itu Islam bisa dibilang tengah berada pada masa keemasan, mereka masih terpecah belah dan belum menyatukan kekuatan.
Sebenarnya pasukan Muslim bukanlah tanpa perlawanan, mereka sempat berusaha untuk mengepung Tentara Salib berkali-kali dengan pasukan besar, seperti penyergapan pasukan Turki hingga dicegat oleh Pasukan Damaskus, Aleppo, dan Mosul. Sayangnya usaha itu harus berkali-kali gagal oleh kecerdikan Pasukan Salib.
Ketika Tentara Salib berhasil mengepung Ibu Kota Seljuk di Anatolia, mereka dikhianati oleh Alexius yang telah mengamankan kota tersebut terlebih dahulu melalui jalur rahasia. Hal ini membuat pasukan salib gagal mendapat barang jarahan dan memperburuk hubungan antara Tentara Salib dan Bizantium.
Setelah kurang lebih tiga tahun melakukan perjalanan dari Eropa menuju Timur Tengah, melalui banyak pertempuran, kelaparan, wabah, hingga konflik internal, akhirnya Tentara Salib berhasil mencapai Yerusalem pada tahun 1098.
Dari situ, mereka mulai mengepung dang menggempur tempat suci tersebut. Meskipun pihak Muslim dan Yahudi yang berada di dalam Yerusalem sempat mempertahankan diri, namun mereka masih kalah beringas dari Tentara Salib yang punya motivasi besar.
Ketika berhasil masuk ke Yerusalem, para Tentara Salim membunuh semua orang yang ada di dalamnya. Pembunuhan yang dilakukan oleh umat Kristen ini dinilai sebagai pembantaian paling biadab sepanjang sejarah.
Lantas di mana pasukan Muslim saat itu? Meskipun saat itu Islam bisa dibilang tengah berada pada masa keemasan, mereka masih terpecah belah dan belum menyatukan kekuatan.
Sebenarnya pasukan Muslim bukanlah tanpa perlawanan, mereka sempat berusaha untuk mengepung Tentara Salib berkali-kali dengan pasukan besar, seperti penyergapan pasukan Turki hingga dicegat oleh Pasukan Damaskus, Aleppo, dan Mosul. Sayangnya usaha itu harus berkali-kali gagal oleh kecerdikan Pasukan Salib.
(mas)