Bentrokan Pecah di Festival Eritrea, 52 Terluka dan 100 Ditahan
loading...
A
A
A
STOCKHOLM - Polisi dan pejabat kesehatan kota Stockholm, Swedia , melaporkan lebih dari 50 orang terluka dan belasan orang ditahan ketika bentrokan pecah di festival pro-pemerintah Eritrea , dengan pengunjuk rasa anti-pemerintah merusak properti di lokasi.
“Pertemuan publik lainnya terjadi di dekat lokasi festival, di mana terjadi kerusuhan hebat,” kata polisi, menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menahan sekitar seratus orang seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat (4/8/2023).
Polisi mengatakan mereka tetap berada di tempat kejadian di pinggiran barat laut Stockholm dan melanjutkan upaya mereka untuk mencegah tindakan kriminal dan memulihkan ketertiban.
Pihak kepolisian mengatakan mereka juga telah membuka penyelidikan atas kerusuhan dan pembakaran yang disertai kekerasan serta menghalangi pekerjaan polisi dan layanan penyelamatan.
Tabloid Swedia, Expressen melaporkan, sekitar 1.000 pengunjuk rasa anti-pemerintah Eritrea yang diberi izin mengadakan aksi protes di dekat festival menerobos penghalang polisi saat mereka menyerbu kegiatan tersebut.
"Mereka merobohkan tenda festival, menggunakan paku tenda sebagai senjata melawan polisi dan melempari petugas dengan batu," kata taboid itu.
Polisi mengatakan sedikitnya 52 orang membutuhkan perawatan medis, baik di tempat kejadian maupun di klinik dan rumah sakit setempat.
Pada pukul 19:00 waktu setempat, 15 orang telah dibawa ke rumah sakit, kata otoritas kesehatan daerah Stockholm dalam pernyataan terpisah.
Menurut pihak berwenang delapan dari mereka mengalami luka serius, dengan tujuh lainnya menderita luka ringan, yang menambahkan bahwa ada beberapa unit di tempat kejadian.
“Pertemuan publik lainnya terjadi di dekat lokasi festival, di mana terjadi kerusuhan hebat,” kata polisi, menambahkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menahan sekitar seratus orang seperti dilansir dari Al Arabiya, Jumat (4/8/2023).
Polisi mengatakan mereka tetap berada di tempat kejadian di pinggiran barat laut Stockholm dan melanjutkan upaya mereka untuk mencegah tindakan kriminal dan memulihkan ketertiban.
Pihak kepolisian mengatakan mereka juga telah membuka penyelidikan atas kerusuhan dan pembakaran yang disertai kekerasan serta menghalangi pekerjaan polisi dan layanan penyelamatan.
Tabloid Swedia, Expressen melaporkan, sekitar 1.000 pengunjuk rasa anti-pemerintah Eritrea yang diberi izin mengadakan aksi protes di dekat festival menerobos penghalang polisi saat mereka menyerbu kegiatan tersebut.
"Mereka merobohkan tenda festival, menggunakan paku tenda sebagai senjata melawan polisi dan melempari petugas dengan batu," kata taboid itu.
Polisi mengatakan sedikitnya 52 orang membutuhkan perawatan medis, baik di tempat kejadian maupun di klinik dan rumah sakit setempat.
Pada pukul 19:00 waktu setempat, 15 orang telah dibawa ke rumah sakit, kata otoritas kesehatan daerah Stockholm dalam pernyataan terpisah.
Menurut pihak berwenang delapan dari mereka mengalami luka serius, dengan tujuh lainnya menderita luka ringan, yang menambahkan bahwa ada beberapa unit di tempat kejadian.