Beaver, Drone Kamikaze Jarak Jauh Ukraina yang Jadi Momok Pertahanan Udara Moskow
loading...
A
A
A
"(Pesawat) itu terbang sangat lambat dan sangat mantap, dengan penekanan yang jelas pada jangkauan," katanya kepada Newsweek.
Dari rekaman yang tersedia saat ini, kata para ahli, tampaknya drone itu memiliki mesin pembakaran internal. Menurut Wright, drone tersebut dilengkapi dengan baling-baling dan undercarriage, yang menunjukkan itu diluncurkan ke udara dari landasan.
Drone serupa, atau setidaknya bagian dari desain Beaver, telah ada selama bertahun-tahun, meskipun tidak ada indikasi bahwa Beaver dalam bentuk yang terlihat di atas Moskow digunakan sebelum dimulainya perang habis-habisan di Ukraina pada Februari 2022, kata analis.
Jenis kendaraan udara tak berawak khusus ini juga belum diamati di bagian lain dari konflik tersebut, Akshara Parakala, kepala analis penerbangan di badan intelijen pertahanan Janes, mengatakan kepada Newsweek.
"Drone yang mirip dengan Beaver biasanya beroperasi di ketinggian sekitar 18.000 kaki," kata Parakala, mengutip penelitian Janes.
Yang kurang jelas adalah seberapa baik drone "Beaver" mampu mengatasi gangguan navigasi — sesuatu yang dikuasai oleh Shahed.
"Kendaraan udara tak berawak yang dirancang Iran menggunakan beberapa jenis navigasi," kata Bronk, membuat jamming atau spoofing menjadi kurang efektif.
Sulit untuk mengatakan seberapa baik drone Beaver mengelola pertahanan peperangan elektronik yang ekstensif yang dipasang di dan sekitar Moskow, kata Bronk.
Kremlin mengatakan pada Minggu pagi bahwa Moskow telah diserang oleh tiga drone Ukraina. Satu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara di Moskow barat, kata kementerian itu, dengan dua kendaraan udara tak berawak lainnya ditekan melalui peperangan elektronik.
Pemerintah Rusia mengatakan drone tersebut kehilangan kendali dan menabrak bangunan non-perumahan. Sedangkan Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan dua gedung perkantoran rusak ringan dalam serangan hari Minggu.
Dari rekaman yang tersedia saat ini, kata para ahli, tampaknya drone itu memiliki mesin pembakaran internal. Menurut Wright, drone tersebut dilengkapi dengan baling-baling dan undercarriage, yang menunjukkan itu diluncurkan ke udara dari landasan.
Drone serupa, atau setidaknya bagian dari desain Beaver, telah ada selama bertahun-tahun, meskipun tidak ada indikasi bahwa Beaver dalam bentuk yang terlihat di atas Moskow digunakan sebelum dimulainya perang habis-habisan di Ukraina pada Februari 2022, kata analis.
Jenis kendaraan udara tak berawak khusus ini juga belum diamati di bagian lain dari konflik tersebut, Akshara Parakala, kepala analis penerbangan di badan intelijen pertahanan Janes, mengatakan kepada Newsweek.
"Drone yang mirip dengan Beaver biasanya beroperasi di ketinggian sekitar 18.000 kaki," kata Parakala, mengutip penelitian Janes.
Yang kurang jelas adalah seberapa baik drone "Beaver" mampu mengatasi gangguan navigasi — sesuatu yang dikuasai oleh Shahed.
"Kendaraan udara tak berawak yang dirancang Iran menggunakan beberapa jenis navigasi," kata Bronk, membuat jamming atau spoofing menjadi kurang efektif.
Sulit untuk mengatakan seberapa baik drone Beaver mengelola pertahanan peperangan elektronik yang ekstensif yang dipasang di dan sekitar Moskow, kata Bronk.
Kremlin mengatakan pada Minggu pagi bahwa Moskow telah diserang oleh tiga drone Ukraina. Satu ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara di Moskow barat, kata kementerian itu, dengan dua kendaraan udara tak berawak lainnya ditekan melalui peperangan elektronik.
Pemerintah Rusia mengatakan drone tersebut kehilangan kendali dan menabrak bangunan non-perumahan. Sedangkan Wali Kota Moskow Sergey Sobyanin mengatakan dua gedung perkantoran rusak ringan dalam serangan hari Minggu.