Beaver, Drone Kamikaze Jarak Jauh Ukraina yang Jadi Momok Pertahanan Udara Moskow
loading...
A
A
A
KIEV - Sejumlah ahli menduga Ukraina kemungkinan menggunakan pesawat tanpa awak atau drone kamikaze baru untuk menargetkan Moskow. Dugaan ini sejalan perang drone di Ukrain yang mulai terasa di jantung Ibu Kota Rusia itu.
Akun intelijen open-source telah menyebut bahwa drone "Beaver" Ukraina mungkin berada di balik serangan terhadap Moskow yang baru-baru ini terjadi, seperti yang dituduhkan Kremlin pada Kiev.
Ukraina jarang mengaku bertanggung jawab secara resmi atas serangan drone di wilayah Rusua. Namun pejabat Ukraina terkadang menggunakan media sosial untuk merujuknya.
Dalam pidato malamnya pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak mengatakan Kiev telah mengatur serangan terbaru, tetapi mengatakan bahwa perang secara bertahap kembali ke wilayah Rusia, dan ini adalah proses yang tak terhindarkan, alami dan benar-benar adil.
Hanya sedikit yang diketahui tentang drone Beaver ini. Meski begitu, para ahli telah mengambil apa yang mereka bisa dari rekaman yang muncul untuk menunjukkan bahwa drone itu menargetkan Moskow.
Beaver secara luas mirip dengan drone Shahed buatan Iran. Juga dikenal sebagai drone serang satu arah Geran-2, ini sering digunakan oleh Rusia untuk menargetkan Ukraina, menurut Justin Bronk, seorang peneliti senior di think tank Royal United Services Institute yang berbasis di London.
"Dari gambar dan video yang tersedia, drone yang digunakan untuk melawan Moskow terlihat memiliki berat dan ukuran yang sebanding dengan Shahed, meskipun lebar sayapnya sedikit lebih besar," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (1/8/2023).
"Beaver terlihat memiliki mesin bensin yang relatif kecil," tambahnya tetapi diyakini memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer, atau sekitar 620 mil.
Para ahli menggambarkan Beaver sebagai drone jenis canard, dengan sayap depan kecil di depan sayap utamanya, yang memberinya bentuk yang sangat khas, menurut ahli drone yang berbasis di Inggris, Steve Wright.
Akun intelijen open-source telah menyebut bahwa drone "Beaver" Ukraina mungkin berada di balik serangan terhadap Moskow yang baru-baru ini terjadi, seperti yang dituduhkan Kremlin pada Kiev.
Ukraina jarang mengaku bertanggung jawab secara resmi atas serangan drone di wilayah Rusua. Namun pejabat Ukraina terkadang menggunakan media sosial untuk merujuknya.
Dalam pidato malamnya pada hari Minggu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky tidak mengatakan Kiev telah mengatur serangan terbaru, tetapi mengatakan bahwa perang secara bertahap kembali ke wilayah Rusia, dan ini adalah proses yang tak terhindarkan, alami dan benar-benar adil.
Hanya sedikit yang diketahui tentang drone Beaver ini. Meski begitu, para ahli telah mengambil apa yang mereka bisa dari rekaman yang muncul untuk menunjukkan bahwa drone itu menargetkan Moskow.
Beaver secara luas mirip dengan drone Shahed buatan Iran. Juga dikenal sebagai drone serang satu arah Geran-2, ini sering digunakan oleh Rusia untuk menargetkan Ukraina, menurut Justin Bronk, seorang peneliti senior di think tank Royal United Services Institute yang berbasis di London.
"Dari gambar dan video yang tersedia, drone yang digunakan untuk melawan Moskow terlihat memiliki berat dan ukuran yang sebanding dengan Shahed, meskipun lebar sayapnya sedikit lebih besar," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Selasa (1/8/2023).
"Beaver terlihat memiliki mesin bensin yang relatif kecil," tambahnya tetapi diyakini memiliki jangkauan lebih dari 1.000 kilometer, atau sekitar 620 mil.
Para ahli menggambarkan Beaver sebagai drone jenis canard, dengan sayap depan kecil di depan sayap utamanya, yang memberinya bentuk yang sangat khas, menurut ahli drone yang berbasis di Inggris, Steve Wright.