Pertanyaan Aneh Tes SIM di Israel, dari Percaya kepada Kristus hingga Hubungan Seks

Rabu, 26 Juli 2023 - 23:59 WIB
loading...
Pertanyaan Aneh Tes SIM di Israel, dari Percaya kepada Kristus hingga Hubungan Seks
Sejumlah pertanyaan aneh diajukan kepada calon pengemudi di Israel. Foto/Ilustrasi
A A A
TEL AVIV - Calon pengemudi di Israel yang ingin memperoleh SIM mendapatkan berbagai pertanyaan aneh ketika menyelesaikan tes teori. Pertanyaan itu termasuk apakah mereka percaya kepada Kristus atau pernah terlibat dalam hubungan seks yang tidak biasa.

Media Israel Haarets melaporkan bahwa pada bagian benar/salah dari tes mengemudi standar untuk beberapa orang Israel telah mencantumkan serangkaian pertanyaan yang sama sekali tidak terkait dengan jalan raya, sebagian besar menanyakan preferensi seksual pelamar.

"Saya sangat tertarik dengan jenis kelamin saya sendiri", "Saya tidak pernah terlibat dalam praktik seks yang tidak biasa", "Saya sering berharap saya adalah seorang gadis", dan "Saya percaya pada kedatangan Kristus yang kedua kali", adalah di antara beberapa pertanyaan yang mengganggu dalam tes kepribadian digital.

Kuesioner tersebut terkait dengan Kementerian Kesehatan Israel daripada otoritas mengemudi atau transportasi mana pun dan merupakan bagian dari tes kepribadian yang dirancang pada tahun 1940-an.



Sementara Kementerian Kesehatan telah mengakui sifat kuno dari tes tersebut, dikatakan tidak dapat menghapus beberapa pertanyaan karena akan mengarah pada "pembatalan pengakuan kuesioner".

Ini malah mengurangi jumlah pertanyaan yang mengganggu tentang preferensi seksual dan identifikasi gender dan memberi pelamar pilihan untuk tidak menjawab hingga 25 pertanyaan.

Beberapa orang Israel masih menyerukan perombakan total tes kepribadian kuno, termasuk Prof. Nadav Davidovitch, direktur Sekolah Kesehatan Masyarakat di Universitas Ben-Gurion, yang mengatakan tes itu juga memiliki nada rasial.

"Saya pikir ini adalah pertanyaan yang sangat tidak pantas dan sejauh yang saya mengerti mereka ingin mengubahnya," katanya kepada Haaretz yang dikutip dari New Arab, Rabu (26/7/2023).

"Saya tidak yakin mengapa ini relevan untuk mengemudi dan juga, tentu saja, secara umum mengapa ini relevan. Ini menimbulkan banyak tekanan, dan saya pikir ini adalah pertanyaan bias yang bahkan mengarah ke rasisme," imbuhnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1172 seconds (0.1#10.140)