Rusia Ungkap Cara Kesepakatan Biji-bijian Laut Hitam bisa Dimulai Lagi
loading...
A
A
A
MOSKOW - Inisiatif Biji-bijian Laut Hitam yang sekarang sudah tidak berfungsi masih dapat dihidupkan kembali jika Moskow menerima keringanan sanksi yang dijanjikan oleh PBB.
Penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Yury Ushakov, menjelaskan hal itu di tengah kebuntuan yang masih terjadi .
"Kesepakatan itu belum sepenuhnya selesai, tetapi hanya ditangguhkan, karena bagian Rusia dari keputusan paket ini tidak dilaksanakan," ujar Ushakov, Selasa (25/7/2023).
Kesepakatan biji-bijian memungkinkan Ukraina mengekspor bahan makanannya melalui Laut Hitam. Kesepakatan itu mencakup dua bagian utama yang ditandatangani pada 2022 sebagai satu paket. Ketentuan salah satunya termasuk jaminan keamanan Rusia untuk kapal komersial yang berlayar ke dan dari pelabuhan Ukraina, asalkan diperiksa di Istanbul.
Pekan lalu, Moskow menolak memperbarui perjanjian yang ditandatangani dengan PBB dan Turki, yang berujung pada penghentian kesepakatan biji-bijian.
Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengkonfirmasi kepada TASS bahwa pernyataan Ushakov tidak mengubah status hukum dokumen tersebut.
Bagian kedua dari pengaturan menyerukan pencabutan sanksi ekonomi Barat yang menghambat ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Moskow mengutip kegagalan untuk membuat kemajuan nyata sebagai salah satu alasan mengapa mereka menghentikannya.
“Kami telah menerima janji selama setahun penuh,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin menjelaskan Jumat lalu pada konferensi pers tentang gagalnya kesepakatan biji-bijian.
Perjanjian dengan PBB secara teknis masih berlaku, menurut Vershinin. Dia menambahkan, jika akhirnya tercapai, Moskow akan bersedia memperbarui bagian yang terkait dengan ekspor Ukraina dalam beberapa bentuk baru.
Moskow juga mengkritik kesepakatan biji-bijian karena tidak memenuhi pembenaran kemanusiaannya. Sebagian besar produk Ukraina dikirim ke negara kaya daripada negara miskin yang paling terancam kerawanan pangan.
Skema tersebut menjadi proyek komersial murni untuk melapisi kantong pedagang biji-bijian internasional, sambil memberi Kiev lebih banyak sumber daya untuk konflik bersenjatanya melawan Rusia, menurut Moskow.
Militer Rusia mengklaim Kiev menyalahgunakan kesepakatan itu dengan menggunakan koridor navigasi yang aman untuk melancarkan serangan militer ke Crimea.
Penasihat kebijakan luar negeri untuk Presiden Rusia Vladimir Putin, Yury Ushakov, menjelaskan hal itu di tengah kebuntuan yang masih terjadi .
"Kesepakatan itu belum sepenuhnya selesai, tetapi hanya ditangguhkan, karena bagian Rusia dari keputusan paket ini tidak dilaksanakan," ujar Ushakov, Selasa (25/7/2023).
Kesepakatan biji-bijian memungkinkan Ukraina mengekspor bahan makanannya melalui Laut Hitam. Kesepakatan itu mencakup dua bagian utama yang ditandatangani pada 2022 sebagai satu paket. Ketentuan salah satunya termasuk jaminan keamanan Rusia untuk kapal komersial yang berlayar ke dan dari pelabuhan Ukraina, asalkan diperiksa di Istanbul.
Pekan lalu, Moskow menolak memperbarui perjanjian yang ditandatangani dengan PBB dan Turki, yang berujung pada penghentian kesepakatan biji-bijian.
Farhan Haq, wakil juru bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, mengkonfirmasi kepada TASS bahwa pernyataan Ushakov tidak mengubah status hukum dokumen tersebut.
Bagian kedua dari pengaturan menyerukan pencabutan sanksi ekonomi Barat yang menghambat ekspor makanan dan pupuk Rusia.
Moskow mengutip kegagalan untuk membuat kemajuan nyata sebagai salah satu alasan mengapa mereka menghentikannya.
“Kami telah menerima janji selama setahun penuh,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Vershinin menjelaskan Jumat lalu pada konferensi pers tentang gagalnya kesepakatan biji-bijian.
Perjanjian dengan PBB secara teknis masih berlaku, menurut Vershinin. Dia menambahkan, jika akhirnya tercapai, Moskow akan bersedia memperbarui bagian yang terkait dengan ekspor Ukraina dalam beberapa bentuk baru.
Moskow juga mengkritik kesepakatan biji-bijian karena tidak memenuhi pembenaran kemanusiaannya. Sebagian besar produk Ukraina dikirim ke negara kaya daripada negara miskin yang paling terancam kerawanan pangan.
Skema tersebut menjadi proyek komersial murni untuk melapisi kantong pedagang biji-bijian internasional, sambil memberi Kiev lebih banyak sumber daya untuk konflik bersenjatanya melawan Rusia, menurut Moskow.
Militer Rusia mengklaim Kiev menyalahgunakan kesepakatan itu dengan menggunakan koridor navigasi yang aman untuk melancarkan serangan militer ke Crimea.
(sya)