Kontes Miss Italia Tolak Peserta Transgender: Kontestan Harus Perempuan sejak Lahir
loading...
A
A
A
ROMA - Ajang Miss Italia menolak mengizinkan wanita transgender untuk berkompetisi dengan mengatakan bahwa kontestan haruslahperempuan sejak lahir.
Keputusan itu muncul beberapa minggu setelah penyelenggara Miss Belanda menobatkan pemenang transgender untuk pertama kalinya—kontestan yang secara biologis laki-laki.
"Akhir-akhir ini, kontes kecantikan mencoba membuat berita dengan juga menggunakan strategi yang menurut saya agak absurd," kata Pelindung Resmi Miss Italia Patrizia Mirigliani saat wawancara dengan Radio Cusano yang dilansir surat kabar Il Primato Nazionale, Sabtu (22/7/2023).
"Sejak lahir, kompetisi saya telah ditegaskan dalam regulasi bahwa seseorang harus menjadi perempuan sejak lahir. Mungkin karena, bahkan kemudian, diramalkan bahwa kecantikan dapat mengalami modifikasi, atau bahwa perempuan dapat mengalami modifikasi, atau bahwa laki-laki dapat menjadi perempuan," papar Mirigliani.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan untuk hak-hak transgender di Italia umumnya sebanding dengan dukungan di negara-negara Barat lainnya.
Pada tahun 2016, UCLA School of Law Williams Institute melakukan jajak pendapat di 23 negara, termasuk di Italia, untuk mengukur dukungan dunia bagi individu transgender.
Mayoritas di 21 negara tersebut, termasuk Italia, mendukung kebijakan yang melarang diskriminasi terhadap orang transgender.
Selain itu, jajak pendapat tersebut membuat skala untuk mengukur tingkat rata-rata dukungan untuk hak transgender di berbagai negara.
Ditemukan bahwa Rusia menempati peringkat terendah, pada 41 dari 100, sementara Spanyol menempati peringkat tertinggi, pada 74. Italia berada pada peringkat 57.
Keputusan itu muncul beberapa minggu setelah penyelenggara Miss Belanda menobatkan pemenang transgender untuk pertama kalinya—kontestan yang secara biologis laki-laki.
"Akhir-akhir ini, kontes kecantikan mencoba membuat berita dengan juga menggunakan strategi yang menurut saya agak absurd," kata Pelindung Resmi Miss Italia Patrizia Mirigliani saat wawancara dengan Radio Cusano yang dilansir surat kabar Il Primato Nazionale, Sabtu (22/7/2023).
"Sejak lahir, kompetisi saya telah ditegaskan dalam regulasi bahwa seseorang harus menjadi perempuan sejak lahir. Mungkin karena, bahkan kemudian, diramalkan bahwa kecantikan dapat mengalami modifikasi, atau bahwa perempuan dapat mengalami modifikasi, atau bahwa laki-laki dapat menjadi perempuan," papar Mirigliani.
Jajak pendapat menunjukkan bahwa dukungan untuk hak-hak transgender di Italia umumnya sebanding dengan dukungan di negara-negara Barat lainnya.
Pada tahun 2016, UCLA School of Law Williams Institute melakukan jajak pendapat di 23 negara, termasuk di Italia, untuk mengukur dukungan dunia bagi individu transgender.
Mayoritas di 21 negara tersebut, termasuk Italia, mendukung kebijakan yang melarang diskriminasi terhadap orang transgender.
Selain itu, jajak pendapat tersebut membuat skala untuk mengukur tingkat rata-rata dukungan untuk hak transgender di berbagai negara.
Ditemukan bahwa Rusia menempati peringkat terendah, pada 41 dari 100, sementara Spanyol menempati peringkat tertinggi, pada 74. Italia berada pada peringkat 57.