Dirudal Besar-besaran Rusia, Ukraina Minta Lebih Banyak Sistem Misil Patriot
loading...
A
A
A
KYIV - Presiden Volodymyr Zelensky meminta lebih banyak sistem pertahanan yang lebih modern, seperti sistem Patriot, untuk melindungi kota-kota Ukraina dari serangan rudal besar-besaran Rusia.
Permintaan itu disampaikan hari Rabu setelah infrastruktur strategis penting di sekitat Odesa, salah satu pelabuhan utama Ukraina untuk mengekspor biji-bijian, diserang rudal Rusia.
"Perlu untuk memastikan pertahanan udara dari semua kota Ukraina, terutama yang memasok militer, yang dilalui oleh koridor logistik utama, di mana infrastruktur strategis dan fasilitas nuklir berada," kata Zelensky, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (20/7/2023).
"Sistem seperti SAMP/T dan Patriot dapat melindungi infrastruktur pelabuhan Ukraina. Mereka dapat disediakan oleh masing-masing negara bagian," ujarnya.
“Saya sudah bernegosiasi dengan [Presiden Prancis] Emmanuel Macron dan [Perdana Menteri Italia] Giorgia Meloni, dan ada sistem SAMP/T. Mereka bekerja dengan sempurna. Jika kami memiliki sistem tambahan, mereka akan melindungi infrastruktur Odesa, bukan hanya pelabuhannya. Atau bisa juga sistem Patriot,” papar Zelensky.
Ukraina telah lama berargumen bahwa ia tidak memiliki sistem pertahanan udara untuk melindungi seluruh wilayahnya dari serangan Rusia.
Kyiv mengatakan Rusia menghancurkan infrastruktur ekspor biji-bijian dalam serangan terhadap dua pelabuhan Laut Hitamnya. Serangan itu dilakukan dengan rudal jelajah berbasis udara, darat dan laut, termasuk Kalibr, dan 32 drone buatan Iran.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menembakkan 16 rudal jelajah Kalibr, delapan rudal jelajah X-22, enam rudal jelajah Oniks, sebuah peluru kendali X-59 dan 32 serangan UAV Shahed-136/13 di Ukraina dari Selasa malam hingga Rabu pagi.
Serangan besar-besaran Rusia terhadap fasilitas biji-bijian dan infrastruktur ekspor Ukraina terjadi setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian internasional (Black Sea Grain Initiative) yang memungkinkan Kyiv mengekspor bahan pangan melintasi Laut Hitam.
Permintaan itu disampaikan hari Rabu setelah infrastruktur strategis penting di sekitat Odesa, salah satu pelabuhan utama Ukraina untuk mengekspor biji-bijian, diserang rudal Rusia.
"Perlu untuk memastikan pertahanan udara dari semua kota Ukraina, terutama yang memasok militer, yang dilalui oleh koridor logistik utama, di mana infrastruktur strategis dan fasilitas nuklir berada," kata Zelensky, seperti dikutip Al Arabiya, Kamis (20/7/2023).
"Sistem seperti SAMP/T dan Patriot dapat melindungi infrastruktur pelabuhan Ukraina. Mereka dapat disediakan oleh masing-masing negara bagian," ujarnya.
“Saya sudah bernegosiasi dengan [Presiden Prancis] Emmanuel Macron dan [Perdana Menteri Italia] Giorgia Meloni, dan ada sistem SAMP/T. Mereka bekerja dengan sempurna. Jika kami memiliki sistem tambahan, mereka akan melindungi infrastruktur Odesa, bukan hanya pelabuhannya. Atau bisa juga sistem Patriot,” papar Zelensky.
Ukraina telah lama berargumen bahwa ia tidak memiliki sistem pertahanan udara untuk melindungi seluruh wilayahnya dari serangan Rusia.
Kyiv mengatakan Rusia menghancurkan infrastruktur ekspor biji-bijian dalam serangan terhadap dua pelabuhan Laut Hitamnya. Serangan itu dilakukan dengan rudal jelajah berbasis udara, darat dan laut, termasuk Kalibr, dan 32 drone buatan Iran.
Angkatan Udara Ukraina mengatakan Rusia menembakkan 16 rudal jelajah Kalibr, delapan rudal jelajah X-22, enam rudal jelajah Oniks, sebuah peluru kendali X-59 dan 32 serangan UAV Shahed-136/13 di Ukraina dari Selasa malam hingga Rabu pagi.
Serangan besar-besaran Rusia terhadap fasilitas biji-bijian dan infrastruktur ekspor Ukraina terjadi setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan biji-bijian internasional (Black Sea Grain Initiative) yang memungkinkan Kyiv mengekspor bahan pangan melintasi Laut Hitam.