Pertama Kali Sejak Pemberontakan yang Gagal, Bos Wagner Muncul di Depan Publik

Rabu, 19 Juli 2023 - 22:14 WIB
loading...
Pertama Kali Sejak Pemberontakan...
Pertama kali sejak pemberontakan yang gagal, bos Wagner Yevgeny Prigozhin muncurl di depan publik dalam sebuah video. Foto/Marca
A A A
MOSKOW - Sebuah video yang tampaknya menunjukkan pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin menyapa para pejuangnya di Belarusia muncul pada Rabu (19/7/2023). Ini menjadi penampilan publik pertamanya sejak dia memimpin pemberontakan bersenjata di Rusia bulan lalu.

"Selamat datang, kawan! Saya senang menyapa kalian semua. Selamat datang di tanah Belarusia! Kami bertarung dengan bermartabat! Kami telah melakukan banyak hal untuk Rusia,” kata seorang pria yang mirip dan terdengar seperti Prigozhin dalam video tersebut, yang diposting di saluran Telegram pro-Wagner dan kemudian dibagikan di akun Prigozhin seperti dikutip dari CNN.

Dalam video tersebut, seorang pejuang tampaknya memanggil pemimpin Wagner sebagai "Yevgeny Viktorovich," nama depan dan nama panggilan Prigozhin. Video itu muncul tanpa diedit dan metadata pada file menunjukkan bahwa itu dibuat pada hari Rabu dini hari.

Video berbintik dan difilmkan dalam cahaya redup sehingga CNN tidak dapat secara pasti mengatakan bahwa pembicara adalah Prigozhin atau saat difilmkan. CNN bekerja untuk mendapatkan geolokasi rekaman.

Dalam video tersebut, pemimpin Wagner itu mengkritik perencanaan dan pelaksanaan operasi militer Kementerian Pertahanan Rusia di Ukraina, dan menyarankan agar tentaranya tidak berperang di Ukraina untuk saat ini.



“Apa yang terjadi sekarang di depan adalah aib yang tidak perlu kita ikuti. Kami harus menunggu saat ketika kami dapat membuktikan diri sepenuhnya,” kata Prigozhin.

“Oleh karena itu keputusan diambil bagi kita untuk ditempatkan di sini di Belarusia untuk beberapa waktu. Saya yakin selama ini kita akan menjadikan tentara Belarusia terbesar kedua di dunia. Dan jika diperlukan, kita akan membela mereka jika diperlukan,” tuturnya.

“Saya ingin meminta semua orang untuk benar-benar memperhatikan fakta bahwa orang Belarusia menyambut kita tidak hanya sebagai pahlawan, tetapi juga sebagai saudara,” tambahnya.

Pendiri Wagner itu melanjutkan dengan menyarankan masa tinggal mereka di Belarusia bisa bersifat sementara dan menyerukan para pejuangnya untuk bersiap melakukan perjalanan ke tempat lain.

“Kita harus bersiap, menjadi lebih baik, dan memulai perjalanan baru ke Afrika,” serunya.

“Mungkin kita akan kembali (ke Ukraina) ketika kita yakin bahwa kita tidak akan diminta untuk mempermalukan diri sendiri dan pengalaman kita,” ucapnya lagi.



Pemimpin Belarusia Alexander Lukashenko mengklaim telah menengahi kesepakatan antara Prigozhin dan Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakhiri pemberontakan. Sejak itu, Lukashenko mengundang pasukan Wagner ke Belarusia untuk membantu melatih militer negaranya.

Analisis CNN dari citra satelit dan video yang ditemukan di media sosial memperkirakan tentara bayaran Wagner tiba di Belarusia pada hari Selasa. Konvoi pertama pasukan Wagner tiba di pangkalan militer yang sebelumnya tidak digunakan di Belarusia, dengan setidaknya dua konvoi lagi bergerak ke arah itu.

Sementara itu, nasib ketua Wagner Prigozhin tetap menjadi spekulasi.

Setelah pemberontakan berakhir, Lukashenko mengklaim Prigozhin telah tiba di Belarusia. Tapi selama berminggu-minggu, tidak ada yang bisa memastikannya. Kemudian awal bulan ini, Lukashenko membalikkan ucapannya, memberi tahu CNN bahwa Prigozhin berada di St. Petersburg dan mungkin bepergian ke Moskow atau tempat lain.

Bos intelijen Inggris, MI6, mengatakan bahwa Prighozin masih hidup dan bebas.

Dia juga mengklaim Presiden Rusia Vladimir Putin tidak punya pilihan selain mencapai kesepakatan dengan pemimpin Wagner untuk mengakhiri pemberontakan yang berumur pendek, dengan mengatakan dia "membuat kesepakatan untuk menyelamatkan kulitnya."

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2071 seconds (0.1#10.140)