Perang dengan Ukraina, Rusia Kerahkan 11 Kapal Perang di Laut Hitam
loading...
A
A
A
KYIV - Di tengah perangnya dengan Ukraina, Rusia menambah jumlah kapal perang yang dikerahkan di Laut Hitam menjadi 11 unit.
Dari 11 kapal perang siap tempur itu, dua di antaranya adalah kapal pembawa rudal jelajah tipe Kalibr.
“Situasi operasional telah berubah. Sekarang, ada 11 kapal perang di Laut Hitam," kata juru bicara Angkatan Laut Ukraina Dmytro Pletenchuk, seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform, Senin (17/7/2023).
"Dan satu kapal pembawa rudal jelajah tipe Kalibr di Laut Mediterania—sejauh yang saya lihat, kapal itu kembali setelah diisi ulang,” katanya lagi.
Ditanya tentang peningkatan jumlah kapal tetapi bukan jumlah pembawa rudal, Pletenchuk mengatakan: “Ini adalah unit tempur yang berbeda. Mungkin pergerakan ini terjadi karena mereka merasakan adanya ancaman, misalnya di Teluk Sevastopol. Ada banyak alasan mengapa mereka berakhir di laut.”
Rusia menggunakan Armada Laut Hitamnya untuk melancarkan serangan rudal ke berbagai wilayah di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada bulan Mei dalam pembaruan intelijen tentang perang: “Pada malam 8-9 Mei 2023, kapal Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia meluncurkan 8 rudal jelajah serangan darat (LACM) SS-N-3-a SAGARIS melawan Ukraina. Ini hanya penggunaan kedua LACM Angkatan Laut Rusia yang dilaporkan sejak 9 Maret 2023.”
Kementerian itu menambahkan: “Hingga Maret 2023, Angkatan Laut Rusia sering meluncurkan SAGARIS. Rusia kemungkinan besar menangguhkan penggunaan senjata ini untuk sementara karena ingin membangun kembali stok cadangannya.”
"Dalam jangka pendek, Rusia kemungkinan melihat LACM sebagai kemampuan utama untuk menyerang jauh ke dalam Ukraina untuk mengganggu serangan balasan Ukraina yang diantisipasi. Namun, secara lebih strategis, Rusia juga melihat SAGARIS konvensional dan LACM lainnya memiliki peran penting dalam setiap konflik hipotetis dengan NATO," imbuh kementerian tersebut.
Dari 11 kapal perang siap tempur itu, dua di antaranya adalah kapal pembawa rudal jelajah tipe Kalibr.
“Situasi operasional telah berubah. Sekarang, ada 11 kapal perang di Laut Hitam," kata juru bicara Angkatan Laut Ukraina Dmytro Pletenchuk, seperti dikutip kantor berita negara Ukraina, Ukrinform, Senin (17/7/2023).
"Dan satu kapal pembawa rudal jelajah tipe Kalibr di Laut Mediterania—sejauh yang saya lihat, kapal itu kembali setelah diisi ulang,” katanya lagi.
Ditanya tentang peningkatan jumlah kapal tetapi bukan jumlah pembawa rudal, Pletenchuk mengatakan: “Ini adalah unit tempur yang berbeda. Mungkin pergerakan ini terjadi karena mereka merasakan adanya ancaman, misalnya di Teluk Sevastopol. Ada banyak alasan mengapa mereka berakhir di laut.”
Rusia menggunakan Armada Laut Hitamnya untuk melancarkan serangan rudal ke berbagai wilayah di Ukraina.
Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada bulan Mei dalam pembaruan intelijen tentang perang: “Pada malam 8-9 Mei 2023, kapal Armada Laut Hitam Angkatan Laut Rusia meluncurkan 8 rudal jelajah serangan darat (LACM) SS-N-3-a SAGARIS melawan Ukraina. Ini hanya penggunaan kedua LACM Angkatan Laut Rusia yang dilaporkan sejak 9 Maret 2023.”
Kementerian itu menambahkan: “Hingga Maret 2023, Angkatan Laut Rusia sering meluncurkan SAGARIS. Rusia kemungkinan besar menangguhkan penggunaan senjata ini untuk sementara karena ingin membangun kembali stok cadangannya.”
"Dalam jangka pendek, Rusia kemungkinan melihat LACM sebagai kemampuan utama untuk menyerang jauh ke dalam Ukraina untuk mengganggu serangan balasan Ukraina yang diantisipasi. Namun, secara lebih strategis, Rusia juga melihat SAGARIS konvensional dan LACM lainnya memiliki peran penting dalam setiap konflik hipotetis dengan NATO," imbuh kementerian tersebut.