Perang Lawan Ukraina, Kapal Perang Rusia di Laut Hitam Hanya Tersisa Dua
loading...
A
A
A
MOSKOW - Ketika perang melawan Ukraina semakin memanas, Rusia justru mengurangi jumlah kapal perang pembawa rudal di armada Laut Hitamnya menjadi dua unit.
Kedua kapal itu membawa total 16 rudal jelajah Kalibr. Pengurangan jumlah kapal perang itu disampaikan komando operasional militer selatanUkraina pada Minggu.
"Di Laut Hitam, musuh melakukan rotasi dan manuver dengan [kapal] pembawa rudal. Saat ini, pada pukul 17.00, dua kapal pembawa rudal permukaan-ke-permukaan tetap bertugas tempur, dengan total hingga 16 Kalibr," kata komando tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Tingkat bahaya rudal sangat tinggi," imbuh pernyataan komando tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (3/7/2023).
Pada bulan Mei, komandan Armada Laut Hitam Rusia mengatakan pertahanan diperkuat setelah serangkaian serangan Ukraina menggunakan drone menargetkan pangkalan armada, pelabuhan Sevastopol di Crimea.
Armada Laut Hitam Rusia cukup terpukul ketika Ukraina menenggelamkan kapal penjelajah andalannya; Moskva, pada April tahun lalu.
Baru-baru ini Mei lalu, kapal perang pengintai Rusia; Ivan Hurs, diserang oleh speedboat tanpa awak Ukraina di Laut Hitam.
Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) Laksamana Mike Gilday mengatakan pertengahan Juni bahwa Ukraina telah sangat efektif dalam mendorong Angkatan Laut Rusia kembali ke Laut Hitam.
"Ketika Anda melihat jumlah kapal Rusia yang beroperasi di Laut Hitam sekarang, jumlahnya jauh lebih rendah daripada yang pernah kita lihat di masa lalu," katanya.
Kedua kapal itu membawa total 16 rudal jelajah Kalibr. Pengurangan jumlah kapal perang itu disampaikan komando operasional militer selatanUkraina pada Minggu.
"Di Laut Hitam, musuh melakukan rotasi dan manuver dengan [kapal] pembawa rudal. Saat ini, pada pukul 17.00, dua kapal pembawa rudal permukaan-ke-permukaan tetap bertugas tempur, dengan total hingga 16 Kalibr," kata komando tersebut dalam sebuah pernyataan.
"Tingkat bahaya rudal sangat tinggi," imbuh pernyataan komando tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya, Senin (3/7/2023).
Pada bulan Mei, komandan Armada Laut Hitam Rusia mengatakan pertahanan diperkuat setelah serangkaian serangan Ukraina menggunakan drone menargetkan pangkalan armada, pelabuhan Sevastopol di Crimea.
Armada Laut Hitam Rusia cukup terpukul ketika Ukraina menenggelamkan kapal penjelajah andalannya; Moskva, pada April tahun lalu.
Baru-baru ini Mei lalu, kapal perang pengintai Rusia; Ivan Hurs, diserang oleh speedboat tanpa awak Ukraina di Laut Hitam.
Kepala Operasi Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) Laksamana Mike Gilday mengatakan pertengahan Juni bahwa Ukraina telah sangat efektif dalam mendorong Angkatan Laut Rusia kembali ke Laut Hitam.
"Ketika Anda melihat jumlah kapal Rusia yang beroperasi di Laut Hitam sekarang, jumlahnya jauh lebih rendah daripada yang pernah kita lihat di masa lalu," katanya.