Ukraina Klaim Hancurkan S-400 Rusia Berkeping-keping dengan HIMARS
loading...
A
A
A
Namun, belakangan Polisi Nasional Ukraina mengaitkan serangan itu dengan rudal balistik jarak pendek Iskander.
Kramatorsk menjadi sasaran serangan Rusia diduga karena merupakan kota garis depan markas besar tentara Ukraina.
Kota itu terletak hanya 55 kilometer dari garis depan Bakhmut di Donetsk. Untuk alasan yang sama, Kramatorsk telah menjadi stasiun jalan bagi pasukan Ukraina, membuatnya sering menjadi sasaran misil Rusia.
Salah satu bagian paling menarik dari klaim Ukraina untuk membalas Kramatorsk dengan menghancurkan S-400 adalah fakta bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan peluncur HIMARS.
Perkembangan ini muncul di tengah laporan bahwa HIMARS telah kehilangan kemilaunya, dan roket mereka sebagian besar dianggap tidak efisien oleh Rusia.
Klaim perangkat sistem pertahanan S-400 Rusia dihancurkan oleh serangan Ukraina bukan sekali ini muncul. Pada Januari 2023, EurAsian Times melaporkan bahwa militer Rusia diduga kehilangan peluncur dari S-400 di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina timur.
Sebelumnya, intelijen Ukraina mengungkapkan bahwa Rusia lebih sering menggunakan rudal pertahanan udara S-300 dan S-400 untuk menyerang sasaran darat.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Inhat mengeklaim pada saat itu bahwa pasukan Rusia lebih suka mengerahkan lebih banyak S-300 untuk melawan target darat. Namun, S-400 juga digunakan dalam kapasitas ini.
S-300 dan S-400 keduanya dibuat untuk mencapai target di udara. Namun, dikatakan bahwa Rusia telah memodifikasi sistem pertahanan udara ini untuk menyerang sasaran darat.
Laporan sebelumnya dari militer Kyiv menyebutkan bahwa rudal anti-pesawat S-400 48N6DM menargetkan Kyiv, Ibu Kota Ukraina, pada 14 Januari tahun ini. Rudal S-400 yang ditembakkan pada saat itu kemungkinan besar berasal dari pangkalan udara Zyabrovka di Belarusia. Klaim tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.
Kramatorsk menjadi sasaran serangan Rusia diduga karena merupakan kota garis depan markas besar tentara Ukraina.
Kota itu terletak hanya 55 kilometer dari garis depan Bakhmut di Donetsk. Untuk alasan yang sama, Kramatorsk telah menjadi stasiun jalan bagi pasukan Ukraina, membuatnya sering menjadi sasaran misil Rusia.
Salah satu bagian paling menarik dari klaim Ukraina untuk membalas Kramatorsk dengan menghancurkan S-400 adalah fakta bahwa serangan itu dilakukan dengan menggunakan peluncur HIMARS.
Perkembangan ini muncul di tengah laporan bahwa HIMARS telah kehilangan kemilaunya, dan roket mereka sebagian besar dianggap tidak efisien oleh Rusia.
Klaim perangkat sistem pertahanan S-400 Rusia dihancurkan oleh serangan Ukraina bukan sekali ini muncul. Pada Januari 2023, EurAsian Times melaporkan bahwa militer Rusia diduga kehilangan peluncur dari S-400 di wilayah Zaporizhzhia, Ukraina timur.
Sebelumnya, intelijen Ukraina mengungkapkan bahwa Rusia lebih sering menggunakan rudal pertahanan udara S-300 dan S-400 untuk menyerang sasaran darat.
Juru bicara Angkatan Udara Ukraina Yuriy Inhat mengeklaim pada saat itu bahwa pasukan Rusia lebih suka mengerahkan lebih banyak S-300 untuk melawan target darat. Namun, S-400 juga digunakan dalam kapasitas ini.
S-300 dan S-400 keduanya dibuat untuk mencapai target di udara. Namun, dikatakan bahwa Rusia telah memodifikasi sistem pertahanan udara ini untuk menyerang sasaran darat.
Laporan sebelumnya dari militer Kyiv menyebutkan bahwa rudal anti-pesawat S-400 48N6DM menargetkan Kyiv, Ibu Kota Ukraina, pada 14 Januari tahun ini. Rudal S-400 yang ditembakkan pada saat itu kemungkinan besar berasal dari pangkalan udara Zyabrovka di Belarusia. Klaim tersebut belum bisa diverifikasi secara independen.