5 Fakta tentang Kontroversi Ekspansi NATO

Kamis, 13 Juli 2023 - 05:45 WIB
loading...
5 Fakta tentang Kontroversi Ekspansi NATO
NATO terus berekspansi menambah jumlah anggotanya untuk membendung Rusia. Foto/Reuters
A A A
KYIV - NATO sebagai aliansi militer paling kuat di dunia memiliki 31 anggota. Swedia siap untuk membuatnya menjadi 32, dan Ukraina juga menginginkannya.

Pada hari terakhir KTT NATO di ibu kota Lituania, Vilnius, Sekjen NATO Jens Stoltenberg, mengatakan kepada Al Jazeera, "Ukraina sekarang lebih dekat dengan NATO daripada sebelumnya."

Dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Stoltenberg berkata: "Saya menantikan hari kita bertemu sebagai sekutu."

Sementara Zelenskyy menggambarkan hasil KTT NATO sebagai baik setelah sekutu menjanjikan lebih banyak bantuan militer ke Ukraina, dia mengatakan situasi yang ideal adalah undangan ke Kyiv untuk menjadi anggota aliansi.

Berikut adalah 5 fakta tentang kontroversi ekspansi NATO.

1. Mengekang Ekspansi Rusia

5 Fakta tentang Kontroversi Ekspansi NATO

Foto/Reuters

Sejak didirikan pada tahun 1949, aliansi militer paling kuat di dunia ini telah meningkatkan keanggotaannya dari 12 menjadi 31 negara melalui sembilan putaran perluasan.

Anggota pendiri NATO adalah Belgia, Kanada, Denmark, Prancis, Islandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Norwegia, Portugal, Inggris, dan Amerika Serikat.

Tujuan mereka adalah mengekang ekspansi Soviet dan mendorong integrasi politik di Eropa.


2. Menuntut Reformasi Politik dan Militer

Negara-negara yang tertarik untuk bergabung dengan NATO diminta untuk menyetujui rencana aksi keanggotaan yang disesuaikan dengan masing-masing negara dan berpotensi membutuhkan reformasi politik, hukum, militer, dan keamanan.

3. Memenuhi 7 Prosedur

5 Fakta tentang Kontroversi Ekspansi NATO

Foto/Reuters

Langkah-langkah berikut menguraikan proses bergabung dengan NATO:

Langkah 1: Pembicaraan aksesi dengan NATO di Brussels. Ini melibatkan diskusi untuk menentukan apakah seorang yang diundang memenuhi persyaratan keanggotaan NATO.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1822 seconds (0.1#10.140)