China: Mereka yang Anggap Aman Harus Minum Air Limbah Nuklir Fukushima

Rabu, 12 Juli 2023 - 08:18 WIB
loading...
China: Mereka yang Anggap...
Tangki penyimpanan di PLTN Fukushima Daiichi menampung lebih dari 1 juta ton air tercemar. Foto/REUTERS
A A A
BEIJING - China menanggapi dukungan kontroversial pengawas nuklir PBB untuk rencana Jepang membuang air limbah yang terkontaminasi dari Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima Daiichi ke Samudera Pasifik.

Menurut pejabat China, mereka yang percaya air itu aman harus meminumnya dan berenang di dalamnya.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin membahas masalah ini selama jumpa pers pada Selasa (11/7/2023), ketika dia ditanya tentang pernyataan baru-baru ini oleh Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Mariano Grossi yang menggembar-gemborkan keamanan air limbah Fukushima.

Dia mengejek klaim Grossi bahwa airnya bahkan aman untuk diminum atau berenang.

“Jika beberapa orang berpikir bahwa air yang terkontaminasi nuklir dari Fukushima aman untuk diminum atau berenang, kami menyarankan agar Jepang menyimpan air yang terkontaminasi nuklir untuk diminum atau berenang oleh orang-orang ini daripada membuangnya ke laut dan menyebabkan kekhawatiran internasional yang meluas,” ungkap Wang.

IAEA pekan lalu menyetujui rencana Tokyo melepaskan air limbah Fukushima ke laut, lebih dari satu dekade setelah tsunami yang dipicu gempa membanjiri PLTN dan menyebabkan tiga reaktornya meleleh.

PLTN itu terus memproduksi sekitar 100 meter kubik air limbah setiap hari, dan tempat penyimpanannya hampir habis.



Pejabat Jepang bersikeras air tersebut memenuhi standar keamanan internasional setelah diolah untuk menghilangkan sebagian besar unsur radioaktifnya.

Wang mengklaim tinjauan IAEA tentang rencana pembuangan terlalu terfokus dan tergesa-gesa mencapai kesimpulan yang gagal mengatasi masalah keamanan internasional.

“IAEA tidak menilai kemanjuran dan keandalan fasilitas perawatan Jepang dalam jangka panjang dan karena itu tidak dapat menjamin bahwa semua air yang terkontaminasi nuklir akan mencapai standar setelah perawatan dalam 30 tahun ke depan,” ujar dia.

Dia menekankan, “Dampak pembuangan jangka panjang terhadap lingkungan laut dan keamanan pangan bukanlah sesuatu yang dapat dengan mudah ditarik kesimpulannya oleh IAEA.”

Juru bicara China juga berpendapat penilaian IAEA seharusnya tidak menjadi keputusan akhir tentang masalah ini.

“Jepang tidak bisa hanya menggunakan laporan IAEA sebagai lampu hijau untuk pembuangan air laut,” tegas Wang.

Demonstran Korea Selatan memprotes temuan IAEA ketika Grossi mengunjungi Seoul pada Minggu. Anggota parlemen Korea Selatan Woo Won-shik, pemimpin partai oposisi utama negara itu, menuduh badan pengawas nuklir itu "bias mendukung Jepang sejak awal." Dia mengatakan badan itu gagal menyelidiki dengan baik dampak pembuangan air limbah di negara-negara tetangga.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Penyelundupan Ilegal...
Penyelundupan Ilegal di Perbatasan Korea Utara dan China Picu Tragedi Kemanusiaan
Zelensky Tuding 155...
Zelensky Tuding 155 Tentara China Ikut Berperang di Ukraina, Rusia: Beijing Tetap Seimbang
Trump Akui AS Memiliki...
Trump Akui AS Memiliki Senjata Rahasia, Apa Itu?
Zelensky: 155 Warga...
Zelensky: 155 Warga China Ikut Perang Dukung Rusia Melawan Ukraina
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa...
Jet Tempur 3 Mesin Tanpa Ekor Milik China Bikin Heboh, Tandingan Jet Siluman F-47 AS?
AS: Intelijen China...
AS: Intelijen China Berupaya Merekrut Pegawai Pemerintah Amerika Serikat
DPR AS Kenalkan RUU...
DPR AS Kenalkan RUU untuk Bongkar 'Polisi Rahasia' China di Tanah Amerika
Helikopter Jatuh ke...
Helikopter Jatuh ke Sungai di New York, Seluruh Penumpang Tewas
Lawan Tarif Trump, Xi...
Lawan Tarif Trump, Xi Jinping: China Tak Takut!
Rekomendasi
Putri Nabila, Penyanyi...
Putri Nabila, Penyanyi Pendatang Baru di Dunia Musik POP dengan Segudang Talenta
Polemik Fuad Plered...
Polemik Fuad Plered dan Habaib, Ketua PBNU Minta Semua Pihak Menahan Diri
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 202: Biru Jadi CEO Baru Himalaya Mas
Berita Terkini
Israel dan Turki Kerap...
Israel dan Turki Kerap Bersitegang dalam Isu Gaza, tapi untuk Suriah, Mereka Mesra dan Kompak
36 menit yang lalu
Ahmed Manasra Ditangkap...
Ahmed Manasra Ditangkap Israel saat Berusia 13 Tahun, Kini Dia Dibebaskan dan Jadi Ikon Perlawanan Palestina
1 jam yang lalu
4 Alasan Michelle Obama...
4 Alasan Michelle Obama Memilih Menyendiri di Tengah Rumor Perceraian, Salah Satunya Ambisi Suami saat Jadi Presiden AS
2 jam yang lalu
Profil 4 Istri Raja...
Profil 4 Istri Raja Hussein Yordania, Siapa Saja Mereka?
2 jam yang lalu
Penyelundupan Ilegal...
Penyelundupan Ilegal di Perbatasan Korea Utara dan China Picu Tragedi Kemanusiaan
3 jam yang lalu
Profil Ameera binti...
Profil Ameera binti Aidan, Eks Putri Kerajaan Arab Saudi yang Tampil Tanpa Jilbab dan Jadi Agen Perubahan
3 jam yang lalu
Infografis
Gunung Pelangi China,...
Gunung Pelangi China, Fenomena Alam yang Disebut dalam Al-Quran
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved