Ukraina pada Penentang Bom Tandan: Pergilah ke Neraka!
loading...
A
A
A
KIEV - Wakil Menteri Luar Negeri Ukraina Andrey Melnik mengatakan kepada seorang anggota parlemen Jerman untuk "pergi ke neraka" karena menentang pengiriman amunisi tandan ke pasukan Kiev.
Melnik sebelumnya menjabat sebagai duta besar untuk Jerman, di mana dia membuat namanya terkenal dengan menghina tuan rumahnya di depan umum.
"Penggunaan 'munisi tandan' benar-benar dilarang secara internasional," tweet anggota parlemen Jerman Ralf Stenger pada Jumat.
Stenger menambahkan, “Mereka yang bertindak atas nama tatanan dan nilai internasional tidak memasok senjata semacam itu, bahkan di Ukraina." Stenger adalah anggota partai SPD yang dipimpin Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan pengiriman amunisi tandan ke Ukraina pada Jumat, meskipun pemerintahannya menyebut penggunaannya sebagai potensi "kejahatan perang" tahun lalu.
Menjelaskan keputusannya, Biden mengutip kekurangan amunisi konvensional karena tingkat konsumsi Ukraina yang tinggi selama serangan balasan yang sedang berlangsung.
Pergeseran kebijakan Biden dikritik beberapa sekutu NATO Amerika, termasuk Kanada, Spanyol, dan Inggris.
Melnik bereaksi dengan marah terhadap tweet Stenger. "Persetan dengan saran Anda, Ralph Stegner dan lainnya," tweet diplomat Ukraina itu pada Sabtu.
“Kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Pernahkah Anda berperang di Ukraina selama 500 hari? Apakah Anda merasakan penderitaan rakyat? Jika tidak, tetaplah duduk di sofa Biedermeier Anda,” tegas Melnik.
Melnik sebelumnya menjabat sebagai duta besar untuk Jerman, di mana dia membuat namanya terkenal dengan menghina tuan rumahnya di depan umum.
"Penggunaan 'munisi tandan' benar-benar dilarang secara internasional," tweet anggota parlemen Jerman Ralf Stenger pada Jumat.
Stenger menambahkan, “Mereka yang bertindak atas nama tatanan dan nilai internasional tidak memasok senjata semacam itu, bahkan di Ukraina." Stenger adalah anggota partai SPD yang dipimpin Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengizinkan pengiriman amunisi tandan ke Ukraina pada Jumat, meskipun pemerintahannya menyebut penggunaannya sebagai potensi "kejahatan perang" tahun lalu.
Menjelaskan keputusannya, Biden mengutip kekurangan amunisi konvensional karena tingkat konsumsi Ukraina yang tinggi selama serangan balasan yang sedang berlangsung.
Pergeseran kebijakan Biden dikritik beberapa sekutu NATO Amerika, termasuk Kanada, Spanyol, dan Inggris.
Melnik bereaksi dengan marah terhadap tweet Stenger. "Persetan dengan saran Anda, Ralph Stegner dan lainnya," tweet diplomat Ukraina itu pada Sabtu.
“Kamu tidak tahu apa yang kamu bicarakan. Pernahkah Anda berperang di Ukraina selama 500 hari? Apakah Anda merasakan penderitaan rakyat? Jika tidak, tetaplah duduk di sofa Biedermeier Anda,” tegas Melnik.