5 Fakta Bubarnya Pemerintahan Belanda yang Mengejutkan

Senin, 10 Juli 2023 - 15:11 WIB
loading...
A A A
Pekan lalu, Rutte mencoba memaksakan rencana yang mencakup pembatasan jumlah kerabat pengungsi perang yang diizinkan masuk ke Belanda hanya 200 orang per bulan.

Tetapi mitra koalisi junior Persatuan Kristen, partai pro-keluarga, dan D66 yang secara sosial-liberal sangat menentang.

"Keputusan itu sangat sulit bagi kami," ujar Rutte kepada wartawan saat mengumumkan pengunduran diri kabinetnya.

“Perbedaan pandangan antara mitra koalisi tidak dapat didamaikan," papar dia.

"Semua pihak berusaha keras menemukan solusi, tetapi perbedaan migrasi sayangnya tidak mungkin untuk dijembatani."

3. Kompromi Gagal


Proposal kompromi, yang dikenal sebagai "rem darurat", yang hanya akan memicu pembatasan jika terjadi arus masuk migran yang terlalu tinggi, tidak cukup untuk menyelamatkan pemerintah.

"Keempat pihak memutuskan mereka tidak dapat mencapai kesepakatan tentang migrasi," ungkap juru bicara Persatuan Kristen Tim Kuijsten.

Dia menambahkan, "Oleh karena itu mereka memutuskan untuk mengakhiri pemerintahan ini."

4. Mark Rutte Perdana Menteri Terlama di Belanda


Rutte (56) adalah perdana menteri terlama di negara itu dan telah menjabat sejak 2010. Pemerintah saat ini, yang mulai menjabat pada Januari 2022, adalah koalisi keempatnya.

Dia mengatakan masih memiliki energi untuk masa jabatan kelima, tetapi keputusan akhir harus menunggu konsultasi dengan partainya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1400 seconds (0.1#10.140)