Pengungsi Suriah Dilantik sebagai Wali Kota Ostelsheim di Jerman
loading...
A
A
A
BERLIN - Seorang pengungsi dari Suriah yang dilanda perang telah membuat sejarah setelah dia dilantik sebagai walikota sebuah kota di Jerman. Dia adalah Ryyan Alshebl yang disumpah sebagai Wali Kota Ostelsheim, sebuah kota yang berjarak 30 km dari kota Stuttgart.
Pria berusia 29 tahun itu melarikan diri dari perang di Suriah delapan tahun lalu. Pada bulan April lalu, warga komunitas Swabia yang terdiri dari 2.500 jiwa memilih Alshebl sebagai wali kota yang baru dengan mayoritas mutlak 55,4%.
Jaringan Wali Kota Muda di Jerman mengatakan tidak mengetahui adanya pengungsi lain yang datang ke Jerman dan menjadi walikota sebuah kotamadya di Jerman.
Asosiasi Kota Baden-Wurttemberg menyatakan, tidak ada pelamar lain dengan warisan Suriah untuk kantor walikota di negara bagian Jerman tenggara.
“Ini negara liberal. Siapa pun yang siap melakukan sesuatu di sini bisa mendapat kesempatan untuk melakukannya,” kata Alshebl kepada kantor berita Reuters.
Alshebl, yang tiba di Jerman pada usia 21 tahun bersama sekelompok teman, adalah salah satu dari ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri dari Suriah ketika kanselir Angela Merkel membuka perbatasan negara itu pada 2015.
Menurut kantor berita Deutsche Welle (DW), wali kota baru melakukan perjalanan melintasi Mediterania pada saat itu sebelum berakhir di Jerman.
Setelah belajar bahasa Jerman, Alshebl melakukan magang di balai kota Althengstett dekat Ostelheim di mana dia pertama kali melihat ke dalam tentang cara kerja lembaga publik.
“Saya bertanya kepada walikota apakah saya bisa melakukan pelatihan kejuruan di sini. Saya membuat aplikasi dan wawancara dan saya diterima,” kata Alshebl, yang mempelajari keuangan dan perbankan di Suriah.
“Pada tahun pertama pelatihan saya, saya tahu bahwa saya akan melakukan ini tetapi pertanyaannya adalah kapan,” katanya.
Setelah menerima kewarganegaraan Jermannya, Alshebl telah bekerja untuk dewan lokal di kota terdekat Althengstett sebelum dia terpilih sebagai walikota.
Lihat Juga: Zionis dan Rezim Assad Ternyata Bersekongkol, Agen Mossad Sering Menghubungi Diktator selama Bertahun-tahun
Pria berusia 29 tahun itu melarikan diri dari perang di Suriah delapan tahun lalu. Pada bulan April lalu, warga komunitas Swabia yang terdiri dari 2.500 jiwa memilih Alshebl sebagai wali kota yang baru dengan mayoritas mutlak 55,4%.
Jaringan Wali Kota Muda di Jerman mengatakan tidak mengetahui adanya pengungsi lain yang datang ke Jerman dan menjadi walikota sebuah kotamadya di Jerman.
Asosiasi Kota Baden-Wurttemberg menyatakan, tidak ada pelamar lain dengan warisan Suriah untuk kantor walikota di negara bagian Jerman tenggara.
“Ini negara liberal. Siapa pun yang siap melakukan sesuatu di sini bisa mendapat kesempatan untuk melakukannya,” kata Alshebl kepada kantor berita Reuters.
Alshebl, yang tiba di Jerman pada usia 21 tahun bersama sekelompok teman, adalah salah satu dari ratusan ribu pengungsi yang melarikan diri dari Suriah ketika kanselir Angela Merkel membuka perbatasan negara itu pada 2015.
Menurut kantor berita Deutsche Welle (DW), wali kota baru melakukan perjalanan melintasi Mediterania pada saat itu sebelum berakhir di Jerman.
Setelah belajar bahasa Jerman, Alshebl melakukan magang di balai kota Althengstett dekat Ostelheim di mana dia pertama kali melihat ke dalam tentang cara kerja lembaga publik.
“Saya bertanya kepada walikota apakah saya bisa melakukan pelatihan kejuruan di sini. Saya membuat aplikasi dan wawancara dan saya diterima,” kata Alshebl, yang mempelajari keuangan dan perbankan di Suriah.
“Pada tahun pertama pelatihan saya, saya tahu bahwa saya akan melakukan ini tetapi pertanyaannya adalah kapan,” katanya.
Setelah menerima kewarganegaraan Jermannya, Alshebl telah bekerja untuk dewan lokal di kota terdekat Althengstett sebelum dia terpilih sebagai walikota.
Lihat Juga: Zionis dan Rezim Assad Ternyata Bersekongkol, Agen Mossad Sering Menghubungi Diktator selama Bertahun-tahun
(ahm)