Kepala Polisi Tel Aviv Mundur, Protes dan Bentrokan Pecah di Israel
loading...
A
A
A
TEL AVIV - Pengunduran diri kepala polisi Tel Aviv memicu aksi protes dan bentrokan yang meluas di seluruh Israel pada hari Rabu, khususnya di Tel Aviv.
Mengumumkan pengunduran dirinya pada konferensi pers, Ami Eshed, mengutip tekanan dari sayap kanan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, mengatakan dia gagal memenuhi harapan kementerian karena dia tidak menantang aturan, protokol, struktur organisasi dan budaya.
"Saya membayar harga yang mahal untuk mencegah perang saudara," imbuhnya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (6/7/2023).
Eshed sebelumnya telah diberhentikan karena intervensi lunaknya selama protes selama berbulan-bulan di Tel Aviv menentang pengaturan peradilan kontroversial pemerintah, namun kemudian dipulihkan oleh Ben-Gvir.
Eshed mengakui bahwa mereka memiliki opsi untuk membuka paksa Jalan Raya Ayalon, jalan arteri utama Tel Aviv yang diblokir oleh pengunjuk rasa, menambahkan bahwa dia memilih untuk tidak mengambil tindakan itu.
Tak lama setelah pengumuman pengunduran diri Eshed, ribuan orang membanjiri jalan-jalan Tel Aviv sebagai protes. Demonstran membarikade Jalan Raya Ayalon di kedua arah selama berjam-jam, menggunakan bendera Israel dan menyalakan api serta kembang api di jalan.
Polisi Israel turun tangan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa.
Dalam satu contoh, konfrontasi meletus antara seorang pengemudi yang berusaha melewati para pengunjuk rasa setelah terjebak kemacetan. Polisi dilaporkan menahan pengemudi tersebut.
Demonstrasi di Yerusalem Barat berpusat di sekitar Lapangan Paris, yang terletak di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan dari media Israel, kelompok protes anti-pemerintah bergerak di sekitar 30 lokasi di seluruh negeri. Sedikitnya 25 orang telah ditahan oleh polisi, termasuk 15 orang di Tel Aviv.
Mengumumkan pengunduran dirinya pada konferensi pers, Ami Eshed, mengutip tekanan dari sayap kanan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben-Gvir, mengatakan dia gagal memenuhi harapan kementerian karena dia tidak menantang aturan, protokol, struktur organisasi dan budaya.
"Saya membayar harga yang mahal untuk mencegah perang saudara," imbuhnya seperti dikutip dari Anadolu, Kamis (6/7/2023).
Eshed sebelumnya telah diberhentikan karena intervensi lunaknya selama protes selama berbulan-bulan di Tel Aviv menentang pengaturan peradilan kontroversial pemerintah, namun kemudian dipulihkan oleh Ben-Gvir.
Eshed mengakui bahwa mereka memiliki opsi untuk membuka paksa Jalan Raya Ayalon, jalan arteri utama Tel Aviv yang diblokir oleh pengunjuk rasa, menambahkan bahwa dia memilih untuk tidak mengambil tindakan itu.
Tak lama setelah pengumuman pengunduran diri Eshed, ribuan orang membanjiri jalan-jalan Tel Aviv sebagai protes. Demonstran membarikade Jalan Raya Ayalon di kedua arah selama berjam-jam, menggunakan bendera Israel dan menyalakan api serta kembang api di jalan.
Polisi Israel turun tangan menggunakan meriam air untuk membubarkan massa.
Dalam satu contoh, konfrontasi meletus antara seorang pengemudi yang berusaha melewati para pengunjuk rasa setelah terjebak kemacetan. Polisi dilaporkan menahan pengemudi tersebut.
Demonstrasi di Yerusalem Barat berpusat di sekitar Lapangan Paris, yang terletak di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Menurut laporan dari media Israel, kelompok protes anti-pemerintah bergerak di sekitar 30 lokasi di seluruh negeri. Sedikitnya 25 orang telah ditahan oleh polisi, termasuk 15 orang di Tel Aviv.
(ian)