IAEA Sebut Tidak Ada Tanda-tanda Bahan Peledak di PLTN Zaporizhzhia

Kamis, 06 Juli 2023 - 02:34 WIB
loading...
IAEA Sebut Tidak Ada Tanda-tanda Bahan Peledak di PLTN Zaporizhzhia
IAEA sebut tidak ada tanda-tanda banhan peledak di PLTN Zaporizhzhia. Foto/Reuters
A A A
WINA - Para ahli dari pengawas nuklir PBB yang berbasis di pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia yang dikuasai Rusia di Ukraina belum melihat adanya indikasi ranjau atau bahan peledak di pabrik tersebut. Mereka pun membutuhkan lebih banyak akses untuk memastikan hal tersebut.

Rusia dan Ukraina pada hari Selasa saling menuduh merencanakan serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, di mana Badan Energi Atom Internasional (IAEA) telah berulang kali memperingatkan potensi bencana dari bentrokan militer di dekatnya.

Kedua negara saling menyalahkan atas serangan yang telah berulang kali mematikan jaringan listrik yang penting untuk mendinginkan enam reaktor pembangkit dan menghindari krisis nuklir.



"Pakar IAEA dalam beberapa hari dan minggu terakhir telah memeriksa bagian-bagian fasilitas - termasuk beberapa bagian dari perimeter kolam pendingin yang besar - dan juga telah melakukan penelusuran rutin di seluruh lokasi, sejauh ini tanpa mengamati indikasi yang terlihat dari ranjau atau bahan peledak," bunyi pernyataan yang dikeluarkan IAEA.

“Para ahli IAEA telah meminta akses tambahan yang diperlukan untuk memastikan tidak adanya ranjau atau bahan peledak. Secara khusus, akses ke atap unit reaktor 3 dan 4 sangat penting, serta akses ke bagian ruang turbin dan beberapa bagian sistem pendingin di pabrik," sambung pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (6/7/2023).

Sebelumnya, sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata Ukraina pada hari Selasa mengutip "data operasional" yang mengatakan bahwa alat peledak telah ditempatkan di atap dua unit reaktor tersebut.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pada bulan April bahwa rekaman satelit dari bulan Maret menunjukkan Rusia telah menyiapkan posisi pertempuran karung pasir di atap beberapa dari enam gedung reaktor di pabrik tersebut.



Tidak jelas dari pernyataan IAEA mengapa badan tersebut menginginkan akses ke atap dua unit reaktor tersebut.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1092 seconds (0.1#10.140)