Rusia: Ukraina Berencana Hantam PLTN Zaporozhye dengan Rudal Berisi Limbah Nuklir
loading...
A
A
A
MOSKOW - Selama beberapa bulan terakhir, Kiev telah berulang kali menargetkan fasilitas nuklir yang merupakan PLTN terbesar di Eropa. Serangan itu berisiko menimbulkan bencana nuklir besar.
"Hari ini kami menerima informasi bahwa saya berwenang untuk membicarakannya... Pada dini hari tanggal 5 Juli, Angkatan Bersenjata Ukraina akan mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye menggunakan sarana jarak jauh berpresisi tinggi dan pesawat kamikaze tak berawak," ungkap Penasihat Rosenergoatom Renat Karchaa, saat mengudara di penyiar Rossiya 24.
Rosenergoatom adalah anak perusahaan badan nuklir negara Rusia Rosatom.
“Sebagai rencana cadangan, Kiev juga berniat menggunakan rudal Tochka-U, sarat dengan limbah radioaktif yang dikeluarkan dari PLTN Ukraina Selatan pada 3 Juli,” ujar dia.
Pembangkit listrik tenaga nuklir, yang terletak di tepi kiri Sungai Dnepr, berada di bawah kendali pasukan Rusia pada awal Maret 2022 dan sejak itu berulang kali ditembaki pasukan Ukraina.
Situasi itu meningkatkan kekhawatiran internasional atas kemungkinan kecelakaan.
Serangan Ukraina baru-baru ini di bendungan Kakhovka juga menimbulkan bahaya bagi kompleks tersebut, dengan level reservoir air turun secara signifikan. Meski demikian, otoritas Rusia mampu menstabilkan situasi.
Untuk memastikan keamanan PLTN, Moskow telah mengizinkan delegasi yang dipimpin Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi untuk mengunjungi PLTN tersebut dan telah menyetujui kehadiran konstan kelompok IAEA di kompleks tersebut.
Meski Kiev sebelumnya mengklaim perwakilan badan tersebut diperintahkan untuk meninggalkan ZNPP, Grossi sendiri membantah tuduhan tersebut sebelumnya pada Selasa. Dia membenarkan para inspektur hadir di lokasi tersebut.
"Hari ini kami menerima informasi bahwa saya berwenang untuk membicarakannya... Pada dini hari tanggal 5 Juli, Angkatan Bersenjata Ukraina akan mencoba menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporozhye menggunakan sarana jarak jauh berpresisi tinggi dan pesawat kamikaze tak berawak," ungkap Penasihat Rosenergoatom Renat Karchaa, saat mengudara di penyiar Rossiya 24.
Rosenergoatom adalah anak perusahaan badan nuklir negara Rusia Rosatom.
“Sebagai rencana cadangan, Kiev juga berniat menggunakan rudal Tochka-U, sarat dengan limbah radioaktif yang dikeluarkan dari PLTN Ukraina Selatan pada 3 Juli,” ujar dia.
Pembangkit listrik tenaga nuklir, yang terletak di tepi kiri Sungai Dnepr, berada di bawah kendali pasukan Rusia pada awal Maret 2022 dan sejak itu berulang kali ditembaki pasukan Ukraina.
Situasi itu meningkatkan kekhawatiran internasional atas kemungkinan kecelakaan.
Serangan Ukraina baru-baru ini di bendungan Kakhovka juga menimbulkan bahaya bagi kompleks tersebut, dengan level reservoir air turun secara signifikan. Meski demikian, otoritas Rusia mampu menstabilkan situasi.
Untuk memastikan keamanan PLTN, Moskow telah mengizinkan delegasi yang dipimpin Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi untuk mengunjungi PLTN tersebut dan telah menyetujui kehadiran konstan kelompok IAEA di kompleks tersebut.
Meski Kiev sebelumnya mengklaim perwakilan badan tersebut diperintahkan untuk meninggalkan ZNPP, Grossi sendiri membantah tuduhan tersebut sebelumnya pada Selasa. Dia membenarkan para inspektur hadir di lokasi tersebut.
(sya)