Demi Selamatkan Burung Langka, Selandia Basmi Semua Tikus

Selasa, 27 Juni 2023 - 15:16 WIB
loading...
Demi Selamatkan Burung Langka, Selandia Basmi Semua Tikus
Selandia menyatakan bebas tikus pada 2050 untuk menyelamatkan habibat burung. Foto/Reuters
A A A
WELLINGTON - Selandia Baru meluncurkan program baru bernama Miramar Bebas Predator untuk melindungi burung di area Wellington, ibu kota Selandia Baru ini. Itu dilakukand engan membasmi semua tikus.

Aksi itu melibatkan para relawan. Mereka meletakkan selai kacang - umpan ideal untuk hewan pengerat - dan racun. Masing-masing diberi tambalan di mana mereka akan memeriksa perangkap koil dan kotak umpan yang mengandung racun. "Semoga beruntung kawan-kawan," kata Dan Coup, pemipin sukarelawan, dilansir BBC.

Aplikasi GPS memandu Coup melalui semak-semak ke perangkat di rutenya. Untuk masing-masing dia mengganti umpan dan memperbarui informasi di aplikasi. Tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda kunjungan tikus.

Demi Selamatkan Burung Langka, Selandia Basmi Semua Tikus

Foto/Reuters

Membasmi tikus dan predator lainnya adalah tujuan bukan hanya untuk Miramar tetapi untuk seluruh Selandia Baru. Pemerintah mengharapkan tugas tersebut akan selesai pada tahun 2050.



Inti dari proyek ini adalah ekologi yang unik. Selandia Baru terpisah dari superbenua kuno 85 juta tahun yang lalu, jauh sebelum munculnya mamalia. Tanpa predator darat, burung dapat bersarang di tanah atau tidak terbang.

Selanjutnya, Selandia Baru adalah daratan besar terakhir yang didiami oleh manusia. Pada abad ke-13 orang Polinesia membawa tikus dan tikus Pasifik. Enam abad kemudian, orang Eropa memperkenalkan mamalia yang lebih besar yang memangsa burung yang tak berdaya. Hampir sepertiga dari spesies asli telah musnah sejak pemukiman manusia.

Pada 1960-an, para konservasionis berhasil membersihkan tikus dari pulau-pulau kecil lepas pantai. Tapi mengatasi predator tidak menjadi fenomena sosial sampai sekitar tahun 2010.

"Tikus melimpah dan menjadi hama nasional," kata James Russell, ahli biologi Universitas Auckland.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1176 seconds (0.1#10.140)