Dari 4 Negara Inilah Bos Tentara Bayaran Wagner Hasilkan Uang Melimpah

Selasa, 27 Juni 2023 - 11:31 WIB
loading...
A A A

1. Suriah


Wagner Group dilaporkan telah membantu Presiden Suriah Bashar al-Assad—yang juga sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin—melawan kelompok pemberontak dan kelompok teroris Islamic State atau ISIS. Tidak diketahui berapa bayaran Wagner dari rezim Assad.

Wagner juga diketahui menghasilkan uang dari sejumlah perusahaan minyak di Suriah, termasuk Evro Polis.

Menurut catatan AP dan Departemen Keuangan AS pada 2018, Evro Polisi menawari Wagner potongan 25% dari setiap pendapatan ladang minyak dan gas yang dibebaskan dari cengeraman ISIS.

Menurut Financial Times, Evro Polis menghasilkan USD134 juta dalam penjualan kotor dan USD90 juta laba pada tahun 2020 saja dari merebut kembali ladang minyak dari ISIS selama Perang Saudara Suriah.

Angka itu terlepas dari fakta bahwa mereka dijatuhi sanksi oleh AS bertahun-tahun sebelumnya.

2. Republik Afrika Tengah (CAR)


Sebagai imbalan untuk menyediakan tentara bayaran guna menopang pemerintah dan menghentikan kudeta terhadap pemimpin otokratis negara tersebut, perusahaan yang terkait dengan Wagner dilaporkan mempertahankan kendali besar atas pertambangan emas dan berlian di negara tersebut, serta hak kehutanan.

Meskipun perkiraan bervariasi, pendapatan dari Republik Afrika Tengah cukup besar. Sebuah telegram diplomatik yang diperoleh Politico awal tahun ini menunjukkan keuntungan pertambangan Wagner bisa mendekati USD1 miliar.

Sementara CBS memperkirakan bisnis kehutanan terkait Wagner menghasilkan pendapatan hampir USD1 miliar dan satu tambang emas bisa menghasilkan hingga USD2,7 miliar.

3. Sudan


Prigozhin menjalankan upaya serupa yang menargetkan hak penambangan emas melalui perusahaan yang diduga dia kendalikan bernama M Invest—pada satu titik di bawah mantan diktator Omar al-Bashir, pemerintah Sudan melepaskan haknya untuk memiliki 30% anak perusahaan M Invest. Itu diungkap Organized Crime and Corruption Reporting Project.

Meskipun al-Bashir tidak lagi berkuasa, anak perusahaan dari M Invest yang dijalankan Prigozhin masih menjalankan pabrik pemrosesan emas Sudan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1979 seconds (0.1#10.140)