AS Berharap Lebih Banyak Pertumpahan Darah dalam Kudeta Gagal Wagner

Senin, 26 Juni 2023 - 16:21 WIB
loading...
AS Berharap Lebih Banyak Pertumpahan Darah dalam Kudeta Gagal Wagner
Penduduk setempat berfoto saat pasukan Wagner bersiap meninggalkan Rostov-on-Don pada 24 Juni 2023. Foto/Sergey Pivovarov/Sputnik
A A A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) memperkirakan lebih banyak perlawanan terhadap upaya kudeta oleh perusahaan tentara bayaran Wagner Group ketika Evgeny Prigozhin maju ke Moskow.

Seorang sumber menjelaskan hal itu kepada CNN. Sumber itu memprediksi kudeta yang gagal itu akan "jauh lebih berdarah daripada yang telah terjadi."

Komunitas intelijen di Washington mengklaim memiliki informasi sebelumnya tentang tindakan Prigozhin, menurut laporan di media AS.

Mereka juga percaya hal itu akan mengakibatkan pertumpahan darah yang lebih besar.

"Saya tahu bahwa kami menilai itu akan menjadi jauh lebih kejam dan berdarah," ujar sumber itu kepada CNN.

Prigozhin melakukan kudeta pada Jumat malam dalam apa yang dia gambarkan sebagai upaya menggulingkan pejabat militer senior Rusia, yang dia tuduh melakukan pengkhianatan.



Pasukannya, yang dipersenjatai dengan senjata berat, menghadapi sedikit perlawanan dalam merebut markas Distrik Militer Selatan, salah satu komando teritorial Kementerian Pertahanan Rusia, di kota Rostov-on-Don.

Mereka bergerak tanpa perlawanan menuju Moskow ketika Prigozhin membatalkan pemberontakan pada Sabtu setelah menerima kesepakatan dengan pemerintah, yang dimediasi oleh Belarusia.

Dia mengutip keinginan untuk menghindari pertumpahan darah sebagai alasannya untuk berhenti dari upaya kudeta itu.

Selama pemberontakan singkat, Prigozhin mengklaim pasukannya telah menembak jatuh satu helikopter serang Rusia.

Ada laporan yang tidak terbukti dari beberapa pesawat militer yang dijatuhkan Wagner Group. Selain itu, pengusaha tersebut setuju membayar kompensasi atas kematian yang disebabkan oleh tindakannya.

Ada juga beberapa pertempuran di sepanjang rute tersebut, dengan 19 rumah dilaporkan rusak di Wilayah Voronezh, menurut pihak berwenang setempat.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1017 seconds (0.1#10.140)