Pabrik Drone Turki di Ukraina Bisa Diserang Rusia Jika Perang Berlanjut

Sabtu, 24 Juni 2023 - 05:30 WIB
loading...
Pabrik Drone Turki di Ukraina Bisa Diserang Rusia Jika Perang Berlanjut
Drone tempur Bayraktar berada di landasan pacu. Foto/Youtube/Baykar Technologies
A A A
MOSKOW - Perusahaan pertahanan utama Turki Baykar berencana memulai produksi drone tempur Bayraktar TB2 dan Bayraktar Akinci di Ukraina pada tahun 2025, menurut CEO Haluk Bayraktar.

Pabrik Bayraktar, yang akan memproduksi drone tempur Turki di Ukraina, dapat menjadi target yang sah bagi Angkatan Bersenjata Rusia jika operasi militer khusus berlanjut pada saat itu.

Denis Fedutinov, pakar terkemuka Rusia di bidang kendaraan udara tak berawak menjelaskan prediksi itu kepada Sputnik.

“Jika fasilitas semacam itu didirikan di tanah Ukraina di tengah operasi militer khusus yang sedang berlangsung, itu berpotensi menjadi target kemampuan serangan Rusia. Memastikan keamanannya dalam keadaan seperti itu menimbulkan kesulitan,” catat Fedutinov.

Pakar itu menunjukkan Kiev tertarik menjalin kerja sama militer-teknis dengan Ankara dan, dalam jangka panjang, Turki "mengharapkan dukungan dari Ukraina dalam hal produksi mesin pesawatnya."

“Di sisi lain, Ukraina bertujuan meningkatkan kemampuannya dalam mengembangkan sistem drone kelas MALE modern skala besar, dan sedang mencari bantuan dari Turki untuk mencapai tujuan ini,” ungkap sumber itu.

Dalam beberapa tahun terakhir, Turki telah melakukan banyak upaya meningkatkan kemampuan militernya.



Hal ini telah dicapai melalui pengembangan drone Bayraktar TB2 miliknya sendiri, yang telah mendapatkan pengakuan internasional, serta mengantarkan drone Bayraktar Akinci dengan ketinggian tinggi dan daya tahan lama yang baru.

Selain itu, Turki telah mengambil sikap yang lebih tegas terhadap rival regionalnya, yang semakin memperkuat posisinya.

Kembali pada Agustus 2022, Duta Besar Ukraina untuk Turki Vasyl Bodnar mengatakan perusahaan pertahanan Baykar akan membangun pabrik Bayraktar di Ukraina dan telah membeli sebidang tanah untuk tujuan ini.

Menurut Bayraktar, total luas pusat Baykar yang akan datang di Ukraina akan lebih dari 30.000 meter persegi, mempekerjakan lebih dari 300 insinyur dan teknisi Ukraina.

Sebelumnya, Moskow mengirim catatan kepada anggota NATO mengenai pasokan senjata ke rezim Kiev.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mencatat setiap pengiriman yang berisi senjata ke Ukraina akan menjadi target yang sah bagi Rusia.

Kementerian Luar Negeri mengatakan negara-negara NATO "bermain api" dengan memasok senjata ke Ukraina.

Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mencatat bahwa membanjiri Ukraina dengan senjata Barat tidak berkontribusi terhadap keberhasilan dalam negosiasi Rusia-Ukraina dan hanya akan berdampak negatif.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1784 seconds (0.1#10.140)