Secercah Harapan, Pesawat Kanada Deteksi Suara Bawah Air Saat Cari Kapal Selam Wisata Titanic

Rabu, 21 Juni 2023 - 14:58 WIB
loading...
Secercah Harapan, Pesawat Kanada Deteksi Suara Bawah Air Saat Cari Kapal Selam Wisata Titanic
Pesawat pengintai militer Kanada mendeteksi suara-suara di bawah air saat pencarian besar-besaran untuk kapal selam wisata Titanic dilanjutkan pada Rabu (21/6/2023). Foto/YouTube
A A A
WASHINGTON - Sebuah pesawat pengintai militer Kanada mendeteksi suara-suara di bawah air saat pencarian besar-besaran untuk kapal selam wisata Titanic dilanjutkan pada Rabu (21/6/2023). Pencarian kapal selam yang menghilang saat membawa lima orang ke bangkai kapal Titanic itu dilakukan di bagian terpencil Atlantik Utara.

Sebuah pernyataan dari Penjaga Pantai Amerika Serika (AS) tidak merinci apa yang diyakini para penyelamat tentang suara-suara itu, meskipun itu menawarkan secercah harapan terkait nasib mereka yang hilang seiring perkiraan cadangan oksigen di kapal selam Titan yang tersisa satu hari.

Sementara itu, masih ada pertanyaan tentang bagaimana tim bisa mencapai kapal selam yang hilang, yang bisa berada sedalam sekitar 3.800 meter di bawah permukaan dekat makam air kapal laut bersejarah itu. Tuduhan yang baru terungkap juga menunjukkan adanya peringatan signifikan yang dibuat tentang keselamatan kapal selama pengembangannya.

Turut hilang di atas kapal adalah pilot Stockton Rush, CEO perusahaan yang memimpin ekspedisi. Penumpangnya adalah seorang petualang Inggris, dua anggota keluarga pebisnis Pakistan dan seorang ahli Titanic.

Penjaga Pantai menulis di Twitter bahwa P-3 Orion Kanada telah mendeteksi kebisingan bawah air di area pencarian. Pencari kemudian memindahkan robot bawah air ke area itu untuk mencari. Namun, pencarian tersebut memberikan hasil negatif tetapi terus berlanjut.

“Data dari pesawat P-3 telah dibagikan dengan pakar Angkatan Laut AS kami untuk analisis lebih lanjut yang akan dipertimbangkan dalam rencana pencarian di masa mendatang,” kata Penjaga Pantai AS seperti dikutip dari AP.

Pernyataan Penjaga Pantai AS datang setelah Rolling Stone, mengutip apa yang digambarkan sebagai email internal Departemen Keamanan Dalam Negeri AS tentang pencarian, mengatakan bahwa tim mendengar suara menggedor di daerah itu setiap 30 menit.

Dalam bencana bawah air, awak kapal yang tidak dapat berkomunikasi dengan permukaan bergantung pada benturan lambung kapal selam mereka agar dapat dideteksi oleh sonar. Namun, tidak ada pejabat yang secara terbuka mengesankan itu dilakukan awak dan penumpang kapal selam Titan dan kebisingan di bawah air dapat berasal dari berbagai sumber.

Namun laporan tersebut telah memicu harapan pada beberapa orang, termasuk Richard Garriott de Cayeux, presiden The Explorers Club. Dia menulis surat terbuka kepada petualang klubnya, termasuk pria Inggris yang hilang dan ahli Titanic di atas kapal Titan, bahwa mereka memiliki kepercayaan yang jauh lebih besar sekarang setelah mereka berbicara dengan pejabat di Kongres, militer AS dan Gedung Putih tentang pencarian.



"Tiga pesawat angkut C-17 dari militer AS telah digunakan untuk memindahkan kapal selam komersial dan peralatan pendukung dari Buffalo, New York, ke St. John's, Newfoundland, untuk membantu pencarian," kata juru bicara Komando Mobilitas Udara AS.

Militer Kanada mengatakan pihaknya menyediakan satu pesawat patroli dan dua kapal permukaan, termasuk satu yang memiliki spesialisasi dalam pengobatan penyelaman. Itu juga menjatuhkan pelampung sonar untuk mendengarkan suara apa pun dari Titan.

Tim penyelamat berpacu dengan waktu karena bahkan dalam keadaan terbaik pun kapal bisa kehabisan oksigen pada Kamis pagi.

Selain deretan kapal dan pesawat internasional, robot bawah air telah mulai mencari di sekitar Titanic dan ada dorongan untuk membawa peralatan penyelamat ke tempat kejadian jika kapal selam itu ditemukan.

Pihak berwenang melaporkan kapal serat karbon itu terlambat naik ke permukaan pada Minggu malam, memulai pencarian di perairan sekitar 435 mil selatan St. John's.

Menurut David Concannon, penasihat Ekspedisi OceanGate, yang mengawasi misi tersebut, kapal selam itu memiliki pasokan oksigen selama empat hari ketika melaut sekitar pukul 6 pagi pada hari Minggu.

Wartawan CBS News David Pogue, yang melakukan perjalanan ke Titanic dengan kapal Titan tahun lalu, mengatakan kendaraan tersebut menggunakan dua sistem komunikasi: pesan teks yang bolak-balik ke kapal permukaan dan ping keselamatan yang dipancarkan setiap 15 menit untuk menunjukkan bahwa kapal selam masih bekerja.

Kedua sistem itu berhenti sekitar satu jam 45 menit setelah Titan tenggelam.



“Hanya ada dua hal yang bisa berarti. Entah mereka kehilangan semua tenaga atau kapal mengalami kerusakan lambung dan langsung meledak. Keduanya sama sekali tidak ada harapan,” kata Pogue kepada jaringan CBC Kanada pada hari Selasa.

Kapal selam itu memiliki tujuh sistem cadangan untuk kembali ke permukaan, termasuk karung pasir dan pipa timah yang lepas dan balon tiup.

"Satu sistem dirancang untuk bekerja bahkan jika semua orang di dalamnya tidak sadar," kata Pogue.

Sementara itu, dokumen menunjukkan bahwa OceanGate telah diperingatkan mungkin ada masalah bencana keamanan yang ditimbulkan oleh cara kapal percobaan dikembangkan.

David Lochridge, Direktur Operasi Kelautan OceanGate, mengatakan dalam gugatan tahun 2018 bahwa pengujian dan sertifikasi perusahaan tidak memadai dan akan menjadikan penumpang mendapatkan potensi bahaya ekstrim dalam kapal selam eksperimental.

Perusahaan bersikeras bahwa Lochridge bukan seorang insinyur dan tidak dipekerjakan atau diminta untuk melakukan layanan teknik di Titan. Perusahaan juga mengatakan kapal yang sedang dikembangkan adalah prototipe, bukan Titan yang sekarang hilang.

The Marine Technology Society, yang menggambarkan dirinya sebagai kelompok profesional insinyur kelautan, teknolog, pembuat kebijakan, dan pendidik, juga menyatakan keprihatinan tahun itu dalam sebuah surat kepada Rush, kepala eksekutif OceanGate. Kelompok itu mengatakan sangat penting bagi perusahaan untuk mengirimkan prototipenya ke pengujian yang diawasi oleh ahli pihak ketiga sebelum diluncurkan untuk melindungi penumpang. The New York Times pertama kali melaporkan tentang dokumen-dokumen itu.

Pencarian kapal yang hilang telah menarik perhatian internasional. Di Dubai, di mana petualang Inggris Hamish Harding yang hilang tinggal, Putra Mahkota Hamadan bin Mohammed Al Maktoum menulis: "Dubai dan rakyatnya berdoa untuk keselamatan mereka dan harapan kembali ke rumah."

Yang lainnya termasuk warga negara Pakistan Shahzada Dawood dan putranya Suleman, yang perusahaannya berinvestasi di seluruh negeri. Di kota pelabuhan Karachi, Pakistan, karyawan di perusahaannya mengatakan mereka berdoa agar keduanya kembali dengan selamat, seperti yang dilakukan pejabat pemerintah. Penjelajah Prancis dan ahli Titanic Paul-Henry Nargeolet juga ada di kapal itu.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1658 seconds (0.1#10.140)