4 Faktor yang Menentukan Siapa Pemenang Perang Ukraina-Rusia
loading...
A
A
A
KYIV - NATO dengan Amerika Serikat (AS) menginginkan perang Ukraina melawan Rusia berlangsung lama. Tapi, Moskow tidak demikian. Itu menjadikan pemenang dalam peperangan itu menjadi sulit.
Jika perang berlangsung lama, maka Rusia akan mengalami kesulitan secara perekonomian. Sedangkan rakyat Ukraina akan terus menderita.
Padahal, perang sudah berlangsung selama 15 bulan lamanya.
Foto/Reuters
Baik Rusia maupun Ukraina belum mencapai tujuan yang mereka tetapkan pada awal perang.
Tepat sebelum Rusia pertama kali melancarkan invasi ke Kyiv pada Februari tahun lalu, Presiden Vladimir Putin menguraikan tujuan dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Mereka akan mendenazifikasi dan mendemiliterisasi Kyiv, dan mempertahankan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah separatis di timur Ukraina yang diakui Rusia sebagai negara merdeka.
Tetapi pejabat Rusia telah berulang kali mengubah tujuan mereka, menyatakan musim panas lalu bahwa mereka juga ingin merebut wilayah lain di luar Donbas, termasuk Kherson dan Zaporizhzhia.
Marina Miron, seorang peneliti pasca-doktoral di Departemen Studi Perang di King's College London, mengatakan kepada Insider bahwa karena tujuan perangnya yang selalu berubah, Rusia berada di posisi terkuat dalam hal mempertahankan wilayah.
"Dari perspektif Rusia, saya pikir mereka sedikit lebih dekat untuk mencapai tujuan mereka karena wilayah yang saat ini berada di bawah kendali mereka," katanya.
"Bahkan jika mereka mempertahankannya dan tidak melangkah lebih jauh, akan sangat sulit bagi Ukraina untuk merebut kembali tanah itu," tambahnya.
Jika perang berlangsung lama, maka Rusia akan mengalami kesulitan secara perekonomian. Sedangkan rakyat Ukraina akan terus menderita.
Padahal, perang sudah berlangsung selama 15 bulan lamanya.
Berikut adalah 4 faktor yang menentukan siapa pemenang perang Ukraina melawan Rusia.
1. Wilayah: Rusia Jadi Pemenang
Foto/Reuters
Baik Rusia maupun Ukraina belum mencapai tujuan yang mereka tetapkan pada awal perang.
Tepat sebelum Rusia pertama kali melancarkan invasi ke Kyiv pada Februari tahun lalu, Presiden Vladimir Putin menguraikan tujuan dari apa yang disebutnya "operasi militer khusus".
Mereka akan mendenazifikasi dan mendemiliterisasi Kyiv, dan mempertahankan Donetsk dan Luhansk, dua wilayah separatis di timur Ukraina yang diakui Rusia sebagai negara merdeka.
Tetapi pejabat Rusia telah berulang kali mengubah tujuan mereka, menyatakan musim panas lalu bahwa mereka juga ingin merebut wilayah lain di luar Donbas, termasuk Kherson dan Zaporizhzhia.
Marina Miron, seorang peneliti pasca-doktoral di Departemen Studi Perang di King's College London, mengatakan kepada Insider bahwa karena tujuan perangnya yang selalu berubah, Rusia berada di posisi terkuat dalam hal mempertahankan wilayah.
"Dari perspektif Rusia, saya pikir mereka sedikit lebih dekat untuk mencapai tujuan mereka karena wilayah yang saat ini berada di bawah kendali mereka," katanya.
"Bahkan jika mereka mempertahankannya dan tidak melangkah lebih jauh, akan sangat sulit bagi Ukraina untuk merebut kembali tanah itu," tambahnya.