6 Pemicu Kegagalan Operasi Balasan Ukraina ke Rusia
loading...
A
A
A
MOSKOW - Pasukan Ukraina kini melakukan operasi balasan atau counteroffensive dengan menguasai beberapa desa yang sebelumnya dikuasai Rusia. Tapi, serangan Ukraina itu diperkirakan akan menemui jalan buntu dan kegagalan.
Dengan dukungan penuh NATO bersama Amerika Serikat (AS), Ukraina tetap percaya diri melaksanakan serangan balasan. Tapi, banyak ahli memperkirakan strategi Ukraina tidak akan sukses. Ukraina diprediksi akan terjebak dengan permainan mematikan yang dimainkan sendiri.
Foto/Reuters
Tahap awal serangan balasan Ukraina telah ditandai dengan tekanan terbatas namun tidak signifikan di berbagai titik di sepanjang garis depan medan pertempuran.
Beberapa dari tersebut ini telah menghasilkan keuntungan yang sederhana, bahkan membebaskan beberapa desa garis depan.
Tapi, tekanan lain akan mencapai perlawanan yang lebih berat atau pertempuran yang sulit.
Itu sebagai bukti peralatan tempur tersebut tidak efektif di medan perang.
Pasukan Rusia meskipun tidak dapat menguasai setiap posisi di sepanjang garis depan dengan kekuatan penuh, mereka mampu menciptakan pertahaan yang rumit dan berlapis.
Rusia juga sudah menggali parit, menyiapkan ladang ranjau dan penghalang kendaraan tempur milik Ukraina.
Ditambah lagi, tujuan serangan balasan Ukraina tidak jelas.
Foto/Reuters
Dengan dukungan penuh NATO bersama Amerika Serikat (AS), Ukraina tetap percaya diri melaksanakan serangan balasan. Tapi, banyak ahli memperkirakan strategi Ukraina tidak akan sukses. Ukraina diprediksi akan terjebak dengan permainan mematikan yang dimainkan sendiri.
Berikut adalah 6 faktor yang memicu kegagalan permainan mematikan dalam operasi balasan Ukraina ke Rusia pada tahap awal.
1. Tidak Signifikan Merebut Kembali Teritorial
Foto/Reuters
Tahap awal serangan balasan Ukraina telah ditandai dengan tekanan terbatas namun tidak signifikan di berbagai titik di sepanjang garis depan medan pertempuran.
Beberapa dari tersebut ini telah menghasilkan keuntungan yang sederhana, bahkan membebaskan beberapa desa garis depan.
Tapi, tekanan lain akan mencapai perlawanan yang lebih berat atau pertempuran yang sulit.
2. Senjata Baru NATO Tidak Efektif
Gerakan pembukaan ini mengorbankan banyak tentara dan peralatan, termasuk beberapa senjata baru yang baru saja diperoleh Ukraina dari mitra Barat negara itu, seperti tank Leopard buatan Jerman dan kendaraan tempur infanteri Bradley buatan Amerika.Itu sebagai bukti peralatan tempur tersebut tidak efektif di medan perang.
Pasukan Rusia meskipun tidak dapat menguasai setiap posisi di sepanjang garis depan dengan kekuatan penuh, mereka mampu menciptakan pertahaan yang rumit dan berlapis.
Rusia juga sudah menggali parit, menyiapkan ladang ranjau dan penghalang kendaraan tempur milik Ukraina.
3. Tanpa Dukungan Pesawat Tempur
Pasukan Kyiv berusaha untuk menggunakan senjata dan taktik baru dalam perang. Tapi, mereka tidak memiliki dukungan pesawat tempur.Ditambah lagi, tujuan serangan balasan Ukraina tidak jelas.
4. Strategi Tipuan dan Kejutan yang Gagal
Foto/Reuters