Kondisi Khartoum Relatif Tenang Saat Gencatan Senjata

Minggu, 11 Juni 2023 - 15:15 WIB
loading...
Kondisi Khartoum Relatif...
Kondisi Khartoum Relatif Tenang Saat Gencatan Senjata. FOTO/Reuters
A A A
KHARTOUM - Ibu kota Sudan , Khartoum , relatif tenang pada Sabtu (10/6/2023) pagi, ketika gencatan senjata 24 jam yang ditengahi Amerika Serikat (AS) dan Saudi mulai berlaku. Kondisi ini memberikan jendela untuk bantuan kemanusiaan dan memberi publik istirahat dari pertempuran sengit.

Seperti dilaporkan Reuters, gencatan senjata singkat itu menyusul serangkaian gencatan senjata yang dilanggar antara tentara Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat paramiliter. Pertempura keduanya telah berlangsung selama 8 pekan dan memicu krisis kemanusiaan.



AS dan Arab Saudi mengaku "frustrasi" atas pelanggaran tersebut. Kedua negara itu mengancam akan menunda pembicaraan jika pertempuran berlanjut.

Pertempuran yang dimulai pada 15 April, telah mengubah wilayah metropolitan, termasuk Khartoum dan kota kembarnya Bahri dan Omdurman menjadi zona perang, dan menyebabkan konflik di wilayah Darfur dan Kordofan di Sudan di barat.

Sebelum dimulainya gencatan senjata pada pukul 6 pagi (0400 GMT), penduduk melaporkan rudal anti-pesawat ditembakkan di Khartoum selatan dan distrik Sharg El-Nil di seberang Sungai Nil, yang juga mengalami serangan udara.

Pertempuran itu telah membuat lebih dari 1,9 juta orang mengungsi, 200.000 atau lebih di antaranya telah melintasi perbatasan ke Mesir.



Mereka yang menempuh perjalanan jauh mengeluhkan kondisi yang buruk dan waktu tunggu yang lama. Pada hari Sabtu dua orang yang mencoba melintasi perbatasan Ashkeit mengatakan aturan baru telah berlaku yang mewajibkan semua orang Sudan untuk mendapatkan visa sebelum memasuki Mesir.

“Kami menghabiskan dua malam di wilayah netral dan sekarang mereka mengembalikan kami,” kata Sundus Abbas, seorang dokter yang berbicara melalui telepon dari antara pos pemeriksaan kedua negara. "Beberapa orang menolak untuk pergi," katanya.

Sepekan sejak gencatan senjata terakhir berakhir pada 3 Juni, telah terjadi pertempuran sengit, termasuk di sekitar pangkalan militer penting. RSF mengklaim telah menguasai kompleks manufaktur senjata di Khartoum selatan.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Hamas: Perundingan dengan...
Hamas: Perundingan dengan Mediator Gencatan Senjata Gaza Intensif dalam Beberapa Hari Terakhir
Israel Tampaknya akan...
Israel Tampaknya akan Setujui Proposal Mesir terkait Pembebasan Sandera
Langgar Gencatan Senjata...
Langgar Gencatan Senjata Lebanon, Israel Bom Gedung di Beirut
Tawanan Israel di Gaza...
Tawanan Israel di Gaza Peringatkan Bom Zionis Membahayakan Nyawa Mereka
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
Media Zionis Tegaskan...
Media Zionis Tegaskan Israel Gagalkan Gencatan Senjata Gaza, Bukan Hamas
Militer Sudan Kuasai...
Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
Kebakaran Pipa Gas Petronas,...
Kebakaran Pipa Gas Petronas, 63 Orang Dilarikan ke RS
Luncurkan Kapal Selam...
Luncurkan Kapal Selam Pembawa Rudal Zircon, Putin: AL Rusia yang Terkuat!
Rekomendasi
BRI Menanam Grow & Green...
BRI Menanam Grow & Green Transplantasi Terumbu Karang, Selamatkan Ekosistem Laut di NTB
Jadwal Program Pemutihan...
Jadwal Program Pemutihan Pajak Kendaraan Tahun 2025 di 11 Provinsi
Aktor Senior Ray Sahetapy...
Aktor Senior Ray Sahetapy Meninggal Dunia
Berita Terkini
13 Rudal dan Drone Iran...
13 Rudal dan Drone Iran yang Bisa Hapus Pangkalan AS di Timur Tengah dari Peta
6 jam yang lalu
Netanyahu Batal Tunjuk...
Netanyahu Batal Tunjuk Eli Sharafit Jadi Bos Baru Shin Bet karena Kritik Trump
8 jam yang lalu
Warga Gaza Gelar Salat...
Warga Gaza Gelar Salat Idulfitri di Atas Reruntuhan Masjid di Tengah Serangan Israel
9 jam yang lalu
China Gelar Latihan...
China Gelar Latihan Militer Dekat Taiwan, AS Kirim Jet Tempur F-16 Block 70 Viper
10 jam yang lalu
Jepang Prediksi Gempa...
Jepang Prediksi Gempa Bumi Besar yang bisa Tewaskan 300.000 Orang
11 jam yang lalu
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
12 jam yang lalu
Infografis
Tips Sehat supaya Asam...
Tips Sehat supaya Asam Urat Tidak Ganggu saat Mudik
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved